BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo  menegaskan beserta FKPD sudah berkoordinasi terkait kebijakan Gubernur Kalteng melalui surat edaran yang mewajibkan calon penumpang memiliki surat keterangan negatif covid-19 swab RT-PCR.

Langkah tersebut untuk memastikan agar tidak ada lagi bandara di Indonesia yang meloloskan penumpang positif covid-19 untuk berangkat ke Provinsi Kalteng.

"Kami menegaskan pada bandara yang memiliki koneksi penerbangan dengan Kalteng agar bisa mengawasi calon penumpang dengan teliti. Kemudian bila ada yang ditemukan positif covid-19, agar bisa ditangani dengan aturan yang ada dan tidak malah lolos masuk pesawat dan terbang ke Kalteng," kata Dedi Prasetyo saat memantau pos penyekatan cegah mudik di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu, 9 Mei 2021.

Dia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pihak terkait pasca ditemukannya penumpang positif covid-19 yang berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan  lolos masuk pesawat kemudian mendarat di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.

"Selain berkoordinasi dengan Kapolres Kobar serta Danlanud Iskandar, kami juga telah menghubungi pihak Angkasa Pura bahkan Walikota Semarang. Intinya kami berharap agar kasus ini tidak terulang dan mereka bisa lebih mengawasi calon penumpang yang bermaksud berangkat ke Kalteng," jelasnya.

Apalagi sesuai surat edaran Gubernur Kalteng, siapapun yang bermaksud masuk Provinsi Kalteng maka wajib memilik surat keterangan bebas covid-19 dengan pemeriksaan RT-PCR.