Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PWI Lebak Kecam Pembunuhan Pempred Media Online di Medan

  • Oleh ANTARA
  • 20 Juni 2021 - 03:00 WIB

BORNEONEWS, Lebak - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak, Banten mengecam keras tindakan penembakan hingga tewas terhadap pemimpin redaksi Lassernewstoday.com, Mara Salem Harahap di Kabupaten Simalungung, Sumatera Utara.
 
"Pembunuhan itu sangat keji dan berharap polisi setempat segera menangkap pelaku itu," kata Ketua PWI Lebak, Fahdi Khalid, Sabtu 19 Juni 2021.

Pembunuhan terhadap Harahap (42) di dalam mobilnya pada perjalanan dia kembali ke rumahnya di Dusun VII, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat dini hari (19/6) itu menimbulkan keprihatinan pekerja jurnalistik.
 
Wartawan dilindungi UU Nomor 40/1999 tentang Pers sehingga PWI Kabupaten Lebak mengecam dan mengutuk pembunuhan terhadap Harahap itu.
 
Kasus penembakan terhadap korban yang saat itu berada di dalam mobil pribadinya di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya itu diduga sudah direncanakan pelaku.

"Namun jika pembunuhan itu terkait pemberitaan atau produk jurnalistik tentu sangat disayangkan," ucapnya.
 
Menurutnya kecenderungan kekerasan terhadap wartawan di Indonesia cukup tinggi, yang berdasarkan data Lembaga Bantuan Hukum Pers terjadi 117 kasus sepanjang 2020. Kekerasan terhadap wartawan itu mulai kekerasan verbal, fisik hingga pembunuhan.

Namun PWI Lebak meminta para pewarta tetap bekerja profesional sesuai kaidah jurnalistik dengan mewartakan faktual dan berimbang.
 
Pekerja jurnalistik itu, kata dia, pekerja mulia untuk menginformasikan berbagai peristiwa di dunia. Selain itu juga wartawan berperan untuk mensejahterakan masyarakat dengan menyampaikan berita membangun, edukasi atau mendidik, menghibur juga membangkitkan semangat cinta Tanah Air.
 
"Kami setiap bulan memberikan pembekalan jurnalistik juga diskusi serta pelatihan teknik menulis berita yang benar dan tidak hoaks guna menghindari kekerasan yang dialami wartawan," katanya.

ANTARA

Berita Terbaru