Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasukan AS Keluar dari Pangkalan Utama di Afghanistan

  • Oleh ANTARA
  • 03 Juli 2021 - 18:31 WIB

BORNEONEWS, Kabul - Pasukan Amerika ditarik keluar dari pangkalan militer utama mereka di Afghanistan, Jumat 2 Juli 2021.

"Semua tentara Amerika dan anggota pasukan NATO telah meninggalkan pangkalan udara Bagram," kata seorang pejabat senior keamanan AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Meskipun beberapa pasukan masih belum ditarik dari pangkalan militer lain di Ibu Kota Kabul, penarikan tentara AS dari Bagram secara efektif mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika, sejak pemboman Worth Trade Center pada 2001 oleh teroris.

Pangkalan yang berjarak satu jam perjalanan ke utara Kabul, adalah tempat militer AS mengoordinasikan perang udara dan dukungan logistiknya untuk seluruh misi Afghanistan. Taliban berterima kasih kepada mereka karena telah pergi.

"Kami menganggap penarikan ini sebagai langkah positif. Warga Afghanistan bisa lebih dekat dengan stabilitas dan perdamaian dengan penarikan penuh pasukan asing," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters.

Sementara itu, warga Afghanistan lainnya lebih berhati-hati. Seorang penduduk Kabul, Javed Arman, mengatakan bahwa "Amerika harus meninggalkan Afghanistan dan harus ada perdamaian di negara ini."

"Kami berada dalam situasi yang sulit. Kebanyakan orang telah meninggalkan distrik mereka dan beberapa distrik telah jatuh. Tujuh distrik di provinsi Paktia telah jatuh dan sekarang berada di bawah kendali Taliban," ujar Arman.

Washington setuju untuk menarik diri dalam kesepakatan yang dinegosiasikan tahun lalu dengan Taliban di bawah pendahulu Presiden Joe Biden, Donald Trump.

Biden menolak saran dari para jenderal untuk bertahan sampai kesepakatan politik dapat dicapai antara pemberontak dan pemerintah Kabul yang didukung AS dari Presiden Ashraf Ghani.

"Orang-orang Afghanistan harus memutuskan masa depan mereka, apa yang mereka inginkan," kata Biden kepada Ghani, saat ia mengunjungi Washington pekan lalu. Ghani mengatakan tugasnya sekarang adalah "mengelola konsekuensi" dari penarikan pasukan AS.

Berita Terbaru