Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Pulang Pisau Bangun Demplot Kenaf untuk ini

  • Oleh Asprianta
  • 03 November 2021 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau  - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pemkab Pulpis) terus menggali potensi yang ada. Salah satunya melalui bagian ekonomi sumber daya alam (SDA) Setda Pulpis dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) mengembagnkan budidaya tanaman Kenaf.

Hal ini dalam rangka sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Sebangai bentuk keseriuasannya, pada tahun 2022 mendatang, Pemkab Pulang Pisau akan membangun Demplot tanaman Kenaf di Desa Gohong," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Drs Wartony melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Restu saat dibincangi, Rabu (03/11/2021).

Ia menjelaskan kenaf atau yang dikenal Yute Jawa merupakan tanaman yang masuk dalam keluarga Malvaceae. Ia adalah kerabat dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang sepatu, okra, rosela, hingga tembakau.

Tanaman Kenaf atau nama latinnya Heniscus Cannaninus merupakan salah satu tanaman penghasil serat menjadi bahan baku pembuatan dasbor mobil premium. Selain itu, serat tanaman Kenaf ini juga bisa sebagai bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotektil dan kerajinan tangan.

"Tanaman Kenaf ini cocok dibudidayakan di lahan rawa gambut dan dapat di panen pada usia tanam 4 bulan," katanya.

Restu mengatakan secara ekonomi agribisnis tanaman Kenaf memiliki prospek dan pasar yang sangat bagus, karena hampir semua bagian Kenaf dapat digunakan untuk bahan baku industri, salah satunya adalah untuk bahan baku dasbor mobil premiun.

"Sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Bagian Ekonomi SDA dan DLH telah menjajaki kerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk mengembangkan budidaya tanaman Kenaf," ungkap Restu

Menurutnya, tanaman Kenaf merupakan tanaman penghasil serat dan akan tumbuh di lahan Gondorowo atau Rawa gambut.  "Nah, di Kabupaten Pulang Pisau yang sebagaian adalah lahan Rawa gambut sangat cocok untuk pengembangan budidaya tanaman tersebut. Salah satu hasil serat tanaman Kenaf itu untuk bahan pembuatan Dasbor mobil kelas premium," tambahnya.

Restu menuturkan, saat serapan atau ini ketersediaan serat d Indonesia saat ini sekitar 40 persen. Sementara 60 persennya kata Restu masih impor dari negara lain, seperti Thailand.

Berita Terbaru