Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua KNPI Bartim Kecam Cuitan Nicho Silalahi: Ini Penghinaan Terhadap Perempuan Dayak

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 29 Januari 2022 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI Barito Timur, Adi Mula Nakalelo A Garoe mengecam cuitan aktivis media sosial Nicho Silalahi di Twitter yang menyebut perempuan Kalimantan dijual ke China untuk dijadikan budak seks.

Twit akun @Nicho_Silalahi yang dikecam Adi berbunyi, saat hutan ditebang, banjir merendam rumah warga sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian diam. Tapi saat ada yang mengatakan "Tempat Jin Buang Anak" kalian demo. Sebenarnya kalian siapa".

"Ini penghinaan terhadap perempuan Kalimantan dan khususnya perempuan Dayak, karena tanggapan ini disampaikan Nicho terkait pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Polisi harus memeriksa yang bersangkutan dan minta dia buktikan tentang perempuan yang dijual ke China untuk dijadikan budak seks," kata Adi dengan nada tinggi, Sabtu, 29 Januari 2022.

Tokoh pemuda Dayak Maanyan ini menegaskan, jika polisi mendiamkan hinaan seperti yang dilontarkan Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi maka akan terus muncul hinaan-hinaan yang baru terhadap warga Kalimantan.

Dia mendesak pihak kepolisian segera menangkap Nicho Silalahi sebab cuitan 'dijual ke China untuk dijadikan budak seks' sangat merendahkan martabat perempuan Dayak di Kalimantan, penghinaan tersebut yang dilontarkan Nicho jika tidak diproses akan memicu konflik yang lebih luas di tengah masyarakat.

"Terkait cuitannya yang menyebut hutan ditebang, banjir merendam rumah warga sebulan, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang, juga kata siapa orang Dayak atau warga Kalimantan diam saja kalau Nicho mengeluarkan pernyataan seperti itu berarti sebagai aktivis media sosial dia tidak mengupdate informasi. Padahal tidak sedikit juga tokoh-tokoh Dayak juga bersuara tentang masalah ini," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama dia meminta Cybercrime Polri juga menelusuri pemilik akun Facebook Stephanus Milanggo yang menyebut orang Kalimantan tolol. Dalam komentarnya di Facebook, Stephanus menulis ORANG KALIMANTAN MEMANG TOLOL SEKARANG RIBUT BELA KALIMANTAN GILIRAN ALAM DIRUSAK TAIPAN MINGKEM..
#GOBLOKKALIMANTAN.

"Ini harus dilacak untuk memastikan siapa pemilik akun tersebut. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan mengaku sebagai orang lain," ujarnya.

Adi mengingatkan dengan keras supaya kelompok seperti Nicho Silalahi dan Edy Mulyadi Cs berhenti membuat sensasi maupun pernyataan tidak berbobot yang justru menghina suku, agama, ras dan kesukuan.

"Aparat penegak hukum juga harus bertindak cepat gelombang pengacau yang berupaya mengadu-domba dan membuat keonaran di masyarakat dengan pernyataan-pernyataan yang merendahkan orang lain," tegasnya. (BOLE MALO/B-5) 

Berita Terbaru