Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Apkasindo Datangi DPRD Kotim Minta Agar Sikapi Anjloknya Harga TBS

  • Oleh Naco
  • 18 Mei 2022 - 09:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak memilih untuk melakukan aksi di lapangan terlebih dahulu di daerah setempat. Namun, mereka sudah mengirimkan perwakilan untuk ikut aksi di pusat.

Pengurus di daerah pada Selasa, 17 Mei 2022 mendatangi Komisi II DPRD Kabupaten Kotim. Mereka mengadukan persoalan terkait kondisi harga jual tandan buah segar (TBS) petani yang anjlok dari sebelumnya.

Adapun kehadiran Apkasindo lengkap seluruh struktural kepengurusanya mulai dari ketua, sekretaris  bendahara organisasi hingga anggota yang menaungi petani 7 kecamatan yang sudah terbentuk itu.

Ketua Apkasindo Kotim, Syamsir menyebutkan, saat ini, kondisi petani kelapa sawit yang bernaung di bawah mereka sedang meringis. Harga jual yang tidak seperti sebelumnya menjadi persoalan dan keluhan utama.

”Dampak dari penutupan kran ekspor terhadap hasil kelapa sawit ini sangat berdampak kepada kami di kalangan petani. Sebagai tempat petani bernaung, kami harus bertindak dan menyampaikan aspirasi ini kepada lembaga DPRD Kotim,” kata Syamsir.

Diungkapkan Syamsir, mereka secara resmi melakukan aksi damai dari tingkat pusat hingga di tingkat daerah. Namun untuk di Kotim, mereka memilih bertemu langsung dengan Komisi II DPRD Kotim agar bisa menyalurkan aspirasi kepada pemerintahan di semua tingkatan.

Menurut Syamsir, penurunan penghasilan petani pasca penutupan ekspor ini membuat 70 persen menyusutnya penghasilan mereka. Saat ini, harga TBS masyarakat hanya di kisaran Rp1.500 - Rp1.800 perkilogramnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Apkasindo Untung meminta agar masalah ini jadi perhatian DPRD, sehingga mereka bisa benar-benar menindaklanjuti keluhan para petani. 

"Kotim adalah petani terbesar di Indonesia, sehingga dengan harga turun ini sangat berdampak. Kami harap, DPRD tidak membuat masyarakat jadi tidak percaya jika membiarkan masalah ini," tegasnya.

Senada yang diungkap oleh Sekretaris Apkasindo Harnes Aser, dirinya meminta agar ada intervensi dari pemerintah supaya harga bisa seperti sebelum di atas Rp 3.000 per kilogramnya.

Saat ini, kata dia, mereka mengurung niat tidak melakukan aksi, meski desakan petani saat kuat untuk turun ke lapangan.

Menurutnya, harga turun sangat drastis sementara harga pupuk, racun masih melambung tinggi sehingga hasil sawit masyarakat tidak akan menutupi biaya itu.

Bisa saja, kata dia, mereka nanti akan melakukan aksi besar-besaran manakala pemerintah membiarkan masalah ini.

Mumpung, yang juga Humas Apkasindo mendesak agar DPRD Kotim bisa segera menindaklanjuti masalah ini, karena petani sudah dibuat resah karena sangat berpengaruh dengan ekonomi masyarakat.

"Kami sangat bermohon agar DPRD khususnya Komisi II bisa menyampaikan aspirasi kami ini," tegasnya. (NACO/B-7)

Berita Terbaru