BORNEONEWS, Palangka Raya - Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Iwan Dakota menilai program jejaring di Kalteng dapat meningkatkan kualitas pelayanan khususnya untuk pelayanan penyakit jantung.

Iwan menyampai pihaknya sebagai rujukan utama penanganan penyakit jantung cukup kewalahan dengan jumlah kasus yang harus ditangani.

“Kami sebagai rumah sakit jantung overload case yang terjadi waktu tunggu bisa satu sampai dua tahun. (pasien) kita panggil dari daerah (akhirnya) sudah meninggal,” sebut Iwan saat menyampaikan paparan di Aula Jayang Tingang, Senin 4 Juni 2022.

Menurutnya salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi itu adalah meningkatkan kemampuan daerah. “Tidak ada cara lain selain powering daerah. Jika ini selesai masalah bisa diselesaikan,” sebutnyaa.

Menurutnya dengan adanya RS yang bisa menangani bedah jantung di daerah akan lebih memudahkan pasien terutama terkait pembiayaan.

Diakuinya walau pengobatan pasien gratis dengan tanggungan BPJS kesehatan, pendamping pasien tetap membutuhkan biaya.