Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani di Seranau Masih Kesulitan Angkutan untuk Bawa Hasil Panen

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 12 Oktober 2022 - 22:41 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Masyarakat di wilayah Kecamatan Seranau hampir 60 persen hingga 70 persen persen bekerja sebagai petani. Dan yang paling mendominasi adalah tanaman hortikultura. 

Namun yang menjadi kendala hingga saat ini adalah angkutan. Mereka masih kesulitan, karena tidak ada mobil yang bisa digunakan untuk mengangkut dari areal lahan hingga menyebrang ke Sampit. 

"Selama ini petani mengangkut dengan menggunakan motor atau sepeda. Sehingga tidak bisa sekaligus banyak, dan harus estafet saat hendak dibawa ke seberang yakni ke Kota Sampit," ujar Camat Seranau, Dedi Purwanto. 

Di wilayahnya tersebut ada 5 desa dan 1 kelurahan. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 11 ribu. Rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai petani. 

Seperti di Kelurahan Mentaya Seberang, Desa Ganepo, dan Desa Seragam Jaya. Rata-rata warganya menjadi petani hortikultura. Hasil panennya sendiri dijual di Sampit.

Selama ini hasil panen tersebut diangkut dari kebun ke tepi sungai menggunakan motor atau sepeda.

Setelah itu mereka membawa ke seberang sungai menggunakan perahu kelotok. Baru diangkut kembali ke pasar atau ketempat penjualan lainnya. "Tentu itu menambah biaya, terkecuali petani tersebut memiliki perahu kelotok sendiri," kata Dedi. 

Oleh sebab itulah, mereka berharap agar feri penyebrangan Sampit - Seranau bisa dimuati mobil. Sehingga, nantinya para petani dapat menggunakan pikap untuk mengangkut hasil panen mereka. Agar tidak lagi estafet yang menambah alokasi biaya serta menguras tenaga. (MUHAMMAD HAMIM/B-6)


TAGS:

Berita Terbaru