ADA dugaaan ketidakberesan administrasi pendidikan di kampus Universitas Palangka Raya (Unpar). Ada mantan mahasiswa kampus tertua di Kalteng itu yang mengeluhkan input data dirinya dalam website forlap.dikti.go.id, selalu dianggap salah, walaupun informasi yang diberikan sudah benar.

Randy Perdana, yang mengaku mantan mahasiswa itu mengungkapkan kekesalannya di akun Facebook-nya, Rabu (3/2/2016). Posting Randy dengan cepat menyebar luas. Hingga Kamis (4/2/2016), sudah dishare sebanyak 188 kali.

Ia kesal karena setelah jadi alumni selama setahun kembali diminta memperbaiki data dirinya. Namun, ketika hendak melakukan perbaikan ke kampus, malah ditolak dengan alasan jam pelayanan yang hanya Senin-Kamis.

"Mulai dari kuliah dulu perbaikan KHS yang dipungut pungli, padahal kesalahan memasukan data dari pihak mereka tapi tetap yang menjadi korban waktu itu saya dan teman-teman mahasiswa lain harus ngebayar pengawai disana buat perbaikan KHS," tulis Randy Pradana pada Rabu (3/2/2016).

Randy mengaku capai harus mengurus bolak-balik masalah administrasi seperti itu. Ia berharap, keluhannya juga bisa didengar Menteri Pendidikan dan Dirjen Dikti.

Dalam komentarnya, akun I Made Sudarmono juga mengatakan kesamaan nasib dengan Randy. "Itulah kita senasib. Jenis kelamin tetap perempuan. Padahal di formulir perubahan data sudah jelas-jelas aku tulis kalau jenis kelamin salah. Dan diformulir juga jelas-jelas tertera jenis kelamin laki-laki. Eh malah tetap perempuan," tulis dia. (B-10)