Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Antrean Kendaraan hingga Dua Jalur di Sekitar SPBU Depan Kampus Untama Sempitkan Badan Jalan

  • Oleh Tim Borneonews
  • 14 Desember 2022 - 16:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Terus berulangnya parkiran panjang mobil hingga truk yang mengantre BBM di sekitar SPBU di depan Kampus Untama, sejak beberapa waktu lalu sudah sering dikeluhkan warga kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Pasalnya selain antrean kendaraan yang panjang setiap hari, mobil hingga truk yang mengantre juga sering terlihat berjajar 2 dari pinggir hingga hampir mencapai bagian tengah jalan.

Akibatnya badan jalan yang seharusnya bisa dilewati oleh pengguna jalan lain dengan nyaman, seringkali terhambat akibat terus berulangnya kondisi tersebut.

"Dari dulu selalu seperti ini. Mau pelangsir atau pengantre BBM biasa, mengularnya antrean dilokasi tersebut memang sangat mengganggu. Bahkan saking lamanya kondisi seperti ini terjadi, malah dianggap pemandangan lazim setiap hari," ujar Heri salah seorang warga Pangkalan Bun, Rabu, 14 Desember 2022.

Menurut Heri, akibat sempitnya badan jalan lantaran saat mengantre BBM sering terjadi truk berjejer 2 hingga hampir ke tengah badan jalan, membuat kawasan jalan dekat Bundaran Pancasila tersebut menjadi rawan kecelakaan.

"Kemarin saya lihat ada kendaraan roda 2 yang oleng dan hampir terjatuh lantaran kaget ada truk yang langsung membelok untuk parkir di badan jalan untuk mengantre BBM. Memang sih masih belum jatuh, tapi masa harus menunggu kondisi banyaknya kecelakaan parah dulu baru ditertibkan," ujar Heri dengan nada kesal.

Menurut Heri, ia sendiri memahami banyaknya antrean kendaraan di sekitar SPBU tersebut lantaran sebagai upaya untuk mendapatkan BBM dengan harga yang sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

"Karena bila beli di eceran harganya memang mahal. Namun harapannya aparat terkait juga bisa menertibkan pengantre agar keberadaanya tidak menggangu lalu lintas," ujar Heri

Selain itu, menurut Heri, apakah bisa dipastikan semua kendaraan yang mengantre memang benar-benar pemilik kendaraan yang memerlukan BBM. 

"Bisa saja kendaraan tersebut milik pelangsir lantaran hampir setiap hari saya lihat ada beberapa mobil yang itu-itu saja. Bila memang terdapat pelangsir, tentunya keberadaan mereka bisa sedikit diatur agar tidak mengganggu pengguna kendaraan yang benar-benar memerlukan BBM. Sehingga antrean panjang bisa diminimalkan dan pengguna jalan dilokasi tersebut juga bisa melintas dengan nyaman," ujar Heri. (TIM BORNEONEWS/B-5)

Berita Terbaru