Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Produksi TBS dan CPO Kalteng Diperkirakan Menurun di 2023

  • Oleh Testi Priscilla
  • 19 Januari 2023 - 09:15 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2023 ini diproyeksikan akan mengalami penurunan sebagai akibat dari menurunnya produksi tandan buah segar atau TBS serta minyak sawit mentah atau CPO.

"Perekonomian Kalimantan Tengah diprakirakan akan melambat pada tahun 2023 karena penurunan produktivitas TBS, CPO, bauksit, dan kondisi cuaca ekstrem," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Yura Djalins kemarin.

Menurut Yura, produktivitas tandan buah segar atau TBS diperkirakan mengalami penurunan di tahun ini lantaran berbagai hal.

"Penurunan produksi ini terjadi sebagai dampak pemupukan yang lebih selektif akibat harga pupuk yang melonjak tinggi pada tahun 2022 lalu," terang Yura lagi.

Bertolak belakang dengan hal tersebut, Vice President sekaligus Head Corpotate Secretary Perseroan, PT Sawit Sumbermas Sarana atau SSMS, Swasti Kartikaningtyas mengatakan bahwa menargetkan produksi TBS pada tahun 2023 mampu bertumbuh pada kisaran 10 persen hingga 15 persen. Target ini sejalan dengan niatan perseroan untuk mengoptimalkan kapasitas produksi yang saat ini baru terutilisasi sekitar 80 persen.

"SSMS cukup percaya diri dalam mengarungi bisnis ini. Perseroan mencatat produksi TBS terus bertumbuh karena rata-rata tanaman miliknya masih dalam usia produktif," tutur Swasti.

Untuk 2022 sendiri, perseroan menargetkan pertumbuhan rata-rata produksi TBS di sepanjang 2022 tumbuh di kisaran 10 persen hingga 15 persen.

"SSMS akan terus meningkatkan produksi, karena hingga saat ini dari keseluruhan produksi SSMS baru bisa memenuhi sekitar 70-80 persen dari total utilitas pabrik milik PT Citra Borneo Utama Tbk atau CBUT sebagai bentuk hilirisasi dengan skema TBS yang diolah oleh SSMS menjadi CPO lalu diproduksi menjadi produk turunan CPO," jelas Swasti.

CBUT sendiri, lanjutnya, berkontribusi sebesar 6 persen dari seluruh refinery yang ada di Kalimantan, dengan kapasitas refinery sebanyak 2.500 ton per hari. (TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru