BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (Unpar), mengadukan sejumlah ketidakberesan di kampusnya pada angggota DPR RI, Asdy Narang. Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kalteng, itu disebut Cenri, Presiden BEM Unpar telah menerima mereka pada Selasa (8/3/2016) di Palangka Raya.

Problem uang kuliah tunggal (UKT) dan dugaan soal pungutan liar (pungli) di balik rencana study tour ke Singapura dan Bali di Prodi Bahasa Inggris, FKIP Unpar jadi salah satu masalah yang diadukan. 

Presiden BEM Cenri mengatakan, ada empat poin inti yang mereka sampaikan dalam dialog tersebut. 'Pertama, usut tuntas masalah UKT. Kedua, pengusutan dugaan pungli. Ketiga, peningkatan sarana dan prasarana kampus. Keempat, transparasi anggaran,' kata dia di

Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpar, Rabu (9/3/2016).

Cenri berharap, keluhan mahasiswa bisa diakomodasi dan disampaikan ke Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). Ia mengatakan, BEM tidak main-main dalam mengadvokasi problem mahasiswa Unpar. Mereka sudah mengumpulkan lebih dari seribu keluhan, hanya khusus masalah UKT (uang kuliah tunggal), yang belum ditindaklanjuti pihak universitas saja.

Unpar sampai saat ini masih dibayangi tiga kasus korupsi. Dua masih dalam tahap penyidikan, yaitu pengelolaan anggaran operasional di FKIP dengan kerugian Rp800 juta lebih, dan pengelolaan dana hibah. Kemudian ada korupsi pembangunan fisik Fakultas Kedokteran. (CA/B-10)