Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejarah Wadai Banjar, Dulunya Adalah Kudapan Para Sultan

  • Oleh Testi Priscilla
  • 24 Maret 2023 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Wadai, bahasa Banjar untuk menyebut kudapan yang dikenal sebagai hidangan para sultan dulunya.

Ketua Lembaga Kajian Sejarah Sosial dan Budaya atau LKS2B Kalimantan Mansyur menyebut bahwa dari sisi sejarah, wadai merupakan kudapan yang sudah ada sejak abad ke-16 di wilayah Kalimantan bagian Selatan.

"Wadai sebenarnya sudah dikenal sebagai penganan kerajaan saat Majapahit masuk di kawasan Pulau Borneo," kata Masyur pada Jumat, 24 Maret 2023.

Selama bulan puasa ini memang wadai Ramadan menjadi incaran umat Islam yang berpuasa untuk menu berbuka, ditambah masyarakat non Islam yang juga turut gemar menikmatinya.

"Saat kerajaan Islam masuk ke wilayah Kalimantan bagian Selatan banyak peninggalan budaya dan tradisi Hindu yang tidak hilang bahkan hingga saat ini, salah satunya adalah penganan, masakan, dan wadai," jelas Mansyur.

Mansyur mengungkapkan bahwa sebelum Islam masuk, wadai digunakan dalam berbagai upacara adat suku Banjar dan ritual adat tertentu dengan 41 jenis wadai yang beragam bentuk dan warna.

"Dari sejarah, wadai hanya berjumlah 41. Angka itu, menunjukkan kalender waktu orang Banjar yang memiliki 41 hari. Jumlah hari orang Banjar menjadi lebih banyak lantaran ditambah hari baik dan buruk, seperti kitab Primbon orang Jawa. Angka 41 juga merupakan angka keramat bagi suku Banjar," bebernya.

Dari sisi warna juga dijelaskannya memiliki arti tertentu atau menjadi perlambang, seperti kue lapis hijau yang berarti kemakmuran, atau bingka merah yang berarti keberanian.

"Warna tersebut disesuaikan dengan kehidupan suku Banjar yang merupakan salah satu suku yang gemar bermigrasi atau merantau selain Minangkabau dan Bugis," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru