Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Memperkenalkan Pentingnya Badan Usaha Milik Petani

  • 15 Maret 2016 - 22:43 WIB

''Tunggu tanggal mainnya, April nanti. Akan ada sesuatu yang baru terwujud di Desa Sabuai,' kata Dr Eddy Waluyo, pakar pertanian dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, dalam obrolan di ruang Redaksi Borneonews, Pangkalan, awal pekan ini.

Eddy dan timnya dari lembaga riset Sebelas Maret Konsolindo, kini bergandengan dengan PT Kalimantan Mitra Mandiri (KMM), sebuah perusahaan yang bernaung di bawah Borneonews  group. Mereka merintis proyek pendampingan bagi sekitar 500 orang petani Desa Sabuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.   

Petani tradisional yang mengolah sawah secara konvensional di pelosok Kobar itu, oleh PT KMM diperkenalkan dengan cara menanam padi modern. Tujuannya, agar me-reka dapat merubah pola dan kultur bertani, sehingga hasilnya menjadi berlipat ganda.

Tetapi, tidak cukup sampai di situ. Sebab, buat apa hasil panen melimpah tetapi hanya memenuhi lumbung padi atau dijual secara obral

Bersamaan dengan itulah, Eddy Waluyo cs dan PT KMM melakukan rembukan dengan para petani Desa Sabuai untuk membentuk badan usaha milik petani (BUMP) yang sahamnya dimiliki mereka. Ini sesuai cita-cita Undang-Undang (UU) Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdaya'an Petani, yaitu menyinergikan antara agroteknologi (budidaya pertanian) dengan agrobisnis. 

''Apakah bentuknya perseroan terbatas (PT) atau koperasi untuk petani di Desa Sebuah itu, tunggu wujudnya bulan depan (April),' kata Eddy.

Bupati Kobar, Bambang Purwanto, mengapresiasi langkah PT KMM itu. Ia mengharapkan agar para petani bisa meng-ikuti anjuran para pendam-ping.

'Anjuran atau saran dari para pendamping tersebut tentunya hasil pengkajian dan penelitian yang sesuai dengan kondisi serta situasi di lapang-an,' tegas Bambang, usai kegiatan pertemuan dengan penyuluh pertanian di  Kantor Penyuluh Pertanian dan Keta-hanan Pangan (KP2KP) Kobar, Selasa (15/3/2016). (YD/B-1)

Berita Terbaru