Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perlu Banyak Workshop dan Sosialisasi untuk Dorong Percepatan ISPO

  • Oleh Testi Priscilla
  • 29 Maret 2024 - 21:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Divisi UKMK pada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, Helmi Muhansyah mengatakan bahwa perlu dilakukan banyak workshop dan sosialisasi untuk mendorong percepatan pekebun sawit mendapat sertifikasi keberlanjutan atau Indonesian Sustainable Palm Oil yang disingkat ISPO.

Helmi menyampaikan pihaknya melihat kegiatan workshop dan sosilisasi yang kerap dilakukan stakeholder kelapa sawit sangat compatible.

"Mudah-mudahan kegiatan yang digelar bisa mendorong percepatan ISPO seperti yang baru-baru ini dilaksanakan AKPY-STIPER," kata Helmi dalam rilisnya pada Jumat, 29 Maret 2024.

Sesuai dengan materi yang disampaikan, salah satunya, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices atau GAP. Materi ini menurut Helmi akan menambah kemampuan petani dalam mengelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

"Pada prinsipnya, kami mendukung kegiatan kemitraan ISPO, justru bisa untuk meng-counter black campaign yang kerap ditujukan ke industri sawit. Sebab ISPO menitikberatkan pada keberlanjutan dan tata kelola perkebunan sawit yang lebih baik," ucapnya lagi.

Helmi menjelaskan bahwa pemberlakuan atau implementasi ISPO Pekebun Sawit sudah direncanakan pada 2025 mandatang, sebagai mandatori.

"Dengan terbitnya kebijakan penerapan ISPO melalui Perpres No 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Sesuai dengan Perpres tersebut, pekebun rakyat diberikan masa transisi selama 5 tahun," tuturnya.

Jadi, lanjutnya, ketentuan ISPO selain diwajibkan bagi perusahaan yang telah berlaku tahun 2020, pemerintah akan memberlakukan hal yang sama untuk pekebun rakyat pada 2025. (TESTI PRISCILLA/j)


TAGS:

Berita Terbaru