Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mentan Amran Klaim Masalah Pupuk Jadi Sebab Turunnya Produksi Pertanian

  • Oleh ANTARA
  • 03 April 2024 - 10:10 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kementerian Pertanian RI tengah menangani turunnya produksi pangan dengan memfokuskan pada pendataan faktor-faktor yang menjadi penyebab seperti soal kuota pupuk untuk segera ditindaklanjuti.

“Masalah pertama yang dihadapi (petani) adalah penurunan kuota pupuk dari 9,5 menjadi 4,7 juta ton, yang diikuti dengan penghapusan komposisi pupuk lain seperti pupuk ZA (Zwavelzure Amonium) dan TSP (Tiple Super Phospat),” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja bersama Komite II DPD RI di Gedung Parlemen di Jakarta, Selasa, 2 April 2024.

Amran dalam keterangan resmi  menyampaikan bahwa hal tersebut telah diatasi, kini alokasi pupuk subsidi dari yang sebelumnya 4,7 juta ton kini menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024, dengan total anggaran menjadi Rp54 triliun.

“Kini sudah dikembalikan alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton, yang telah didistribusikan ke seluruh Indonesia,” ucap Amran.

Amran optimis upaya dan solusi untuk mengatasi penurunan produksi pertanian dalam beberapa tahun terakhir.

Persoalan turunnya produksi pertanian diduga akibat alokasi pupuk yang sempat turun serta masalah lainnya yakni regulasi pengambilan pupuk subsidi hingga terkait pengadaan alat mesin pertanian sebagai solusi menghadapi fenomena El Nino,

“Tiga masalah utama yang telah kami diidentifikasi, sudah kami ambil langkah-langkah cepat yang telah dilakukan,” ujar Amran.

Terkait kebijakan pengambilan pupuk dengan kartu tani yang mengakibatkan kendala bagi petani, Mentan menyatakan bahwa regulasi telah disederhanakan sehingga petani kini dapat mengambil pupuk hanya dengan KTP, demi mempercepat produksi pertanian.

Selain itu, masalah ketiga yang disoroti adalah penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sudah berumur tua. Meskipun demikian, upaya mekanisasi telah terbukti mampu menurunkan biaya hingga 60 persen.

Mentan juga menyoroti cuaca buruk yang panjang, seperti El Nino, yang berdampak pada kerusakan tanaman.

Berita Terbaru