Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kotim Targetkan Angka Pengangguran Turun Jadi 2 Persen

  • Oleh Rafiuddin
  • 03 Juni 2016 - 15:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menargetkan penurunan tingkat pengangguran di daerah itu hingga 4% sampai 2% pada 2021.

'Pengangguran pada 2014 sebesar 4,11 persen menurun menjadi 4% sampai 2% di tahun 2021,' kata Bupati Kotim, Supian Hadi pada acara forum gabunga perangkat daerah 2016 di Aula Bappeda Kotim, baru-baru ini.

Angka pengangguran di Kotim pada 2010 lalu sebesar 4,16%, 2011 sebesar 2,08%, 2012 sebesar 4,61% dan 2013 sebesar 2,45%. Sementara pada 2016 mencapai 6.000 jiwa lebih atau sekitar 7% dari jumlah penduduk di daerah.

Masih tingginya angka pengangguran tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Supian Hadi untuk  mencarikan jalan keluarnya hingga akhir masa jabatannya pada 2021 nanti.

Tingginya angka pengangguran ini akan berpengaruh juga terhadap tingkat kemiskinan di daerah. Untuk menanggulangi itu, pemerintah Kotim menjadikan pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan sebagai salah satu program prioritas yang dituangkan dalam rencana program di satuan kerja perangkat daerah.

Untuk menanggulangi kemiskinan, pemerintah Kotim memperbanyak pemberian pelatihan keterampilan kerja melalui UPTD Loka Latihan Kerja yang berada di bawah Dinas Sosial tenaga Kerja dan Tansmigrasi.

'Kami berharap dengan bekal keterampilan itu bisa menjadi modal bagi masyarakat kita untuk mencari kerja atau membuka usaha,' kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim, Bima Ekawardhana.

Masalah pengangguran menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena erat kaitannya dengan kemiskinan. Jika angka pengangguran terus berkurang maka akan berdampak pada berkurangnya pula angka kemiskinan.

Angka kemiskinan di Kotim pada 2010 sebesar 8,22%, pada 2011 turun menjadi 7,45%, dan pada 2012 menjadi 6,91%. Sedangkan pada 2014 turun menjadi 6,67%. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan it uterus turun hingga 5% pada 2021.

Bima mengatakan, kendala lain dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran adalah tingginya pertumbuhan penduduk di daerah ini. Tiap tahun, ribuan pencari kerja datang mencari kerja di Kotim, bahkan sebagian langsung membawa anggota keluarga mereka untuk menetap di Kotim.

Pertumbuhan ekonomi Kotim yang cukup bagus, membuat daerah ini menjadi tujuan eksodus para pencari kerja dari luar daerah. Sektor yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja adalah perkebunan kelapa sawit. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru