BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Barat (BPBD Kobar) sudah membentuk 21 tim pengendali kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tujuannya, mencegah dan menanggulangi bencana Karhutla 2016. Tim yang terdiri dari kelompok masyarakat itu diharapkan ada pada tiap desa dan kelurahan di Kobar.

Kabid Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar, Reneli mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal terkait pembentukkan tim tersebut kepada masyarakat sejak lama. Pemerintah pusat sudah menyarankan dalam menghadapi bencana karhutla 2016, pemerintah daerah harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat.

"Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena merekalah sebagai ujung tombak pemerintah dalam menghadapi bencana karhutla," kata Reneli. di Pangkalan Bun, Senin (6/6/2016).

Yang dimaksud ujung tombak pemerintah adalah kebakaran hutan dan lahan terjadi di daerah-daerah terpencil akan berbahaya, jika harus menunggu pergerakan pemadam kebakaran ke lokasi yang jauh.

"Nah, di sinilah maksudnya ujung tombak, masyarakat yang berada disekitar lokasi kebakaran dapat langsung bergerak memadamkan api, sambil menunggu pemadam kebakaran datang," ujarnya.

Tim pengendali itu, kata Reneli, nantinya tim itu akan dibekali pengetahuan bagaimana cara menghadapi dan mengendalikan api kebakaran hutan dan lahan. 

"Tentu akan kita berikan pelatihan terlebih dahulu. Selain sebagai pengendali, tim ini juga diharapkan dapat memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat, terkait larangan membakar lahan dengan alasan apapun," bebernya.

Bagi yang berminat, Reneli mempersilahkan kepada masyarakat untuk turut serta mencegah karhutla 2016 ini. "Silahkan datang untuk mendaftar ke Kantor BPBD Kobar yang berada di Jalan Paku Negara," harapnya. (CR-1/N).