BORNEONEWS, Palangka Raya -- Lomba desain maskot Kota Palangka Raya dimulai sejak bulan lalu. Menariknya, panitia menghadirkan lima juri yang salah satunya putri pahlawan nasional asal Kalteng Tjilik Riwut, yaitu Nila Riwut. Selain peduli pada masalah budaya, pelaku seni, anak Gubernur Kalteng pertama ini juga aktif menulis buku dan mengajar.

Kehadiran Nila Riwut mendapat kesan tersendiri bagi Walikota Palangka Raya Riban Satia yang ikut hadir di sesi presentasi finalis. Ia berharap Nila dan juri lainnya mampu memilih desain maskot yang mewakili keinginannya selama ini.

'Saya punya impian besar untuk mendapatkan maskot Kota ini, karya dari generasi muda kita dan ini mendesak. Untuk menentukan ini terletak pada dewan juri yang didalamnya ada putri pahlawan nasional. Harapan lomba ini kita akan dapatkan konsep dan nanti diwujudkan fisiknya,' tutur dia.

Selain Nila Riwut, panitia lomba desain yang dipercayakan pada lembaga gerakan bersatu berbuat manggatang utus (GB2MU), mengundang empat juri kompeten lainnya yaitu Parada, pengamat seni budaya. Berikutnya Imbang Triatmaji yang merupakan Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan, PJU, dan Pemakaman pada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan (Disciptarum).

Juri berikutnya ada nama Lampang, PNS di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Palangka RAya yang juga seniman pelukis, dan terakhir adalah Mandarin Guntur yang merupakan akademisi jurusan Arsitektur Universitas Palangka Raya.

Desain Maskot tersebut dilombakan sejak sebulan yang lalu. Konsepnya adalah mendesain tanaman Kantong Semar atau disebut juga Katupat Kameloh.  Tema yang dipilih adalah 'Palangka Raya Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata yang Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan'. (ROZIKIN/m)