BORNEONEWS, Pulang Pisau - Para pentani singkong di Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir saat ini menghadapi situasi sulit dengan turunnya harga singkong. 

Menurut Manik salah seorang petani yang ada di desa tersebut mengatakan biasanya petani menjual hasil tanam singkong ini kepada tengkulak, karena tidak ada pasar lain yang bisa diharapkan untuk mengangkut singkong dalam jumlah cukup banyak.

"Saat ini harga singkong dibeli tengkulak berkisar Rp 1.200 per kilogram," katanya saat ditemui Borneonews di kebunnya, Jumat (3/2/2017).

Ia melanjutkan penurunan harga singkong tersebut kata dia lebih dari 100% dari harga biasanya. Harga normal singkong sebelumnya bisa mencapai Rp 2.800 per kilogram. Para tengkulak juga beralasan membatasi pembelian singkong, karena pembeli dan hasil olahan singkong sedang lesu. "Tengkulak juga mengaku tidak mampu menampung singkong dengan kondisi tersebut," katanya.

Manik mengeluhkan kondisi ini. Pasalnya, jika kondisi harga singkong terus seperti ini dan tidak membaik, para petani singkong di Desa Mintin kemungkinan bisa gulung tikar dan tidak lagi membudidayakan tanaman tersebut.

Jika harga jual singkong terus turun, kata Menik, hal itu akan berdampak pada kepemilikan lahan mereka. Pasalnya, sebagian besar petani menjadikan lahan sebagai agunan di bank untuk mendapatkan pinjaman untuk modal usaha menanam singkong. "Kalau tidak bisa lagi membayar angsuran, tanah kita taruhannya dan bakal disita oleh pihak bank," keluh dia. (JAMES DONNY/B-8)