Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalau Mau Budi Daya Ikan, Warga Sekonyer Harus Gunakan Kolam Metode Khusus

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 07 Februari 2017 - 21:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski Sungai Sekonyer dan kawasan sekitarnya telah tercemar akibat penambangan liar, masyarakat sekitarnya masih dapat memperoleh ikan untuk dikonsumsi atau sebagai mata pencaharian. Namun, caranya dengan harus melalui budi daya ikan kolam dengan metode khusus. 

Hal tersebut disampaikan Geger Suharmono, Kepala Seksi Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Informasi Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kobar. Geger Suharmono mengakui, Sungai Sekonyer dulunya memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Berbagai jenis ikan air tawar dan udang, mudah ditemukan di sungai tersebut.

Namun, dengan kondisi air yang sudah tercemar limbah tambang, Sungai Sekonyer sudah bukan lagi tempat yang aman untuk usaha budi daya ikan. Satu-satunya cara budi daya ikan yang dapat dilakukan warga saat ini, adalah dengan menggunakan kolam. 

"Bisa. Masih bisa menggunakan kolam. Tetap pakai air Sungai itu. Enggak apa-apa. Nanti pakai metode khusus. Yaitu menggunakan kolam penampungan air. Sebelum digunakan untuk budi daya ikan. Air yang akan dialirkan ke kolam utama itu nantinya didiamkan dulu di kolam penampungan. Selama 1 tahun misalnya. Itu aman," kata Geger Suharmono, Sabtu (4/2/17).

Geger menjelaskan, penggunaan kolam penampungan adalah untuk mengendapkan air raksa yang terlarut dalam air. Sebagai logam berat, air raksa akan cenderung tersuspensi atau mengendap di dasar kolam. Sehingga, ketika air di kolam penampungan tersebut dialirkan ke kolam utama, air raksa yang massa jenisnya lebih berat dari massa jenis air tersebut akan tertinggal di dasar kolam penampungan.

"Kolam penampungan itu nanti bisa dibersihkan secara berkala. Kemudian, yang tak kalah penting, ikan yang digunakan untuk budi daya kolam itu juga jangan ikan yang aneh-aneh. Harus ikan yang memang hidupnya di daerah itu. Kalau yang ada di daerah situ adalah haruan atau lele. Ya gunakan bibit ikan itu. Jangan nila, bawal dan ikan lain yang bukan dari daerah itu. Soalnya kemampuan hidupnya berbeda." (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru