BORNEONEWS, Sampit - Rumah bantuan korban abrasi di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit,  Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa ditempati.

"Kita tengah memproses listrik dan sumur bor untuk rumah tersebut, kalau tidak ada listrik kan tidak bisa juga mengecek sumur bornya," alasan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Juanda mengapa rumah tersebut belum ditempati, Selasa (7/3/2017).

Sebelumnya, Pemkab Kotim memang telah menyelesaikan proyek rumah relokasi korban abrasi sebanyak 88 unit.

Rencananya proyek pemasangan listrik akan dilakukan pada Maret 2017 ini.

Hanya saja, sebelum diserahkan ke penduduk yang berhak, rencananya rumah tersebut akan dijadikan pemomondakan untuk menampung kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kotim yang tahun ini dilaksanakan di Ujung Pandaran.

Setelah kegiatan MTQ, imbuh Juanda, selanjutnya pihaknya akan melakukan proses relokasi warga Ujung Pandaran ke rumah bantuan itu.

"Kita akan dilakukan relokasi setelah MTQ selesai dan rumah bantuan diprioritaskan untuk warga yang sudah kehilangan tempat tinggalnya," tegas Juanda.

Ditambahkannya, sampai saat ini ada 29 keluarga yang kehilangan rumahnya karena terkikis abrasi. (NOOR ANNISA/B-5)