Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konservasi Orangutan di Pulau Salat Bukti PT SSMS Tbk Sepakat Jaga Hutan

  • Oleh James Donny
  • 01 Mei 2017 - 19:10 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Adanya konservasi orangutan di hutan Pulau Salat, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sebagai bukti bahwa PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sepakat dalam menjaga hutan.

CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite mengatakan, pihaknya telah menjalani kesepakatan dengan perusahaan di bawah Citra Borneo Indah (CBI Group) tersebut untuk menjaga hutan.

Hal tersebut dikatakan Jamartin saat ditemui di Desa Pilang, Jabiren Raya, Senin (1/5/2017). "Kita sudah sepakat untuk sama-sama menjaga hutan, dan apa yang kita laksanakan pada hari ini, teman-teman (RSPO dan media) ingin melihat secara langsung apa yang terjadi dengan kerjasama yang telah dilakukan," kata Jamartin.

Dia mengatakan, saat ini ada sebanyak 24 orangutan yang sudah pra pelepasliaran di Pulau Salat. "Ini masih banyak lagi yang ada dalam penangkaran yakni sekitar 600 ekor, dan kita lakukan secara bertahap, dan untuk Pulau Salat sendiri berpeluang menampung sebanyak 200 ekor orangutan," terangnya.

Dalam pra pelepasliaran yang sedang dilakukan, kata dia, membutuhkan kawasan berhutan yang cukup besar untuk menampung orangutan. Dan Yayasan BOS telah bekerjasama dengan PT SSMS Tbk untuk keperluan tersebut.

Seluruh kawasan di Pulau Salat dinilai sanggup menampung sekitar 200 ekor orangutan dengan hutan yang berkualitas, terisolasi oleh air sungai sepanjang tahun, tidak teridentifikasi memiliki populasi orangutan liar, cukup luas untuk mendukung kemampuan adaptasi, sosialisasi, dan ketersediaan pakan orangutan.

Sementara itu, CEO PT SSMS Tbk Vallauthan Subraminam mengatakan, pengelolaan lingkungan sudah menjadi komitmen dan telah disepakati dengan menjalin kerjasama dengan Yayasan BOS.

Menurutnya, kegiatan konservasi pelestarian orangutan di Pulau Salat yang dilaksanakan PT SSMS Tbk sebagai tindak lanjut dalam melakukan pengelolaan lingkungan yang disyaratkan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Kunjungan RSPO dan media ke Pulau Salat, Senin (1/5/2017), untuk melihat secara langsung kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan yang didirikan pengusahan nasional asal Kalteng, Haji Abdul Rasyid AS itu bersama Yayasan BOS.

Pada kawasan konservasi pengelolaan lahan berhutan di Pulau Salat antara Yayasan BOS dan PT SSMS Tbk seluas 2.100 hektare di Pulau Salat, di mana Yayasan BOS mengusahakan 655 hektare dan PT SSMS Tbk seluas 1.434 hektare. (JAMES DONNY/B-5)

Berita Terbaru