Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO akan Lebih Banyak Dipengaruhi Produksi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Mei 2017 - 08:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) belakangan ini mengalami tekanan akibat meningkatnya produksi dan stok di Indonesia dan Malaysia.

Bahkan stok minyak sawit di Malaysia diprediksi meningkat ke level tertinggi sejak Desember 2016 seiring dengan produksi di negeri jiran itu yang tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan.

Berdasarkan estimasi median oleh sembilan perusahaan sawit, pelaku pasar dan analis yang disurvei Bloomberg, stok minyak sawit Malaysia akan meningkat 5,2 persen pada April dari bulan sebelumnya menjadi 1,63 juta metrik ton, yang merupakan kenaikan bulanan kedua tahun ini.

Untuk produksi diestimasi meningkat 9,6 persen menjadi 1,6 juta ton, merupakan kenaikan tertinggi sejak Oktober. Ekspor tumbuh 3,9 persen menjadi 1,32 juta ton.

Pada April lalu, harga minyak sawit mengalami tekanan dan merosot ke zona negatif seiring munculnya tanda-tanda membaiknya produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia.

Produksi minyak sawit Malaysia pada April kemungkinan akan didorong oleh pemulihan yang melebihi perkiraan di Sabah, sedangkan survei menyebutkan banyak perusahaan sawit yang optimistis mengenai prospek pertumbuhan produksi pada Mei, demikian analisis dari CIMB Investment Bank Bhd.

Pasokan mungkin juga akan naik selama siklus produksi tinggi yang biasanya akan dimulai pada semester kedua tahun ini.

'Gambaran keseluruhan masih mengacu pada perkiraan bahwa produksi akan pulih,' ujar analis pasar derivatif di Phillip Futures Sdn., David Ng, seperti dilansir Bloomberg.

Pada titik ini, katanya, harga minyak sawit akan memfaktorkan kenaikan produksi dalam beberapa bulan ke depan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru