Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Kondisi Sungai Mentaya saat Tabrakan Kapal Penumpang dan Barang

  • 13 Desember 2017 - 15:22 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kondisi perairan Sungai Mentaya saat peristiwa tabrakan antara KM Kelimutu bermuatan 511 penumpang dan KM Maju 88 yang mengangkut 2.000 ton pupuk, arusnya cukup deras. Selain itu, suasana gelap gulita.

"Arus cukup deras tetapi tidak bergelombang. Dan situasi saat itu gelap karena tidak ada penerangan," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Toto Sukarno, Rabu (13/12/2017).

Kecelakaan itu membuat geger penumpang kapal yang jumlahnya ratusan orang. KM Kelimutu yang awalnya akan berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, akhirnya putar arah menuju Pelabuhan Sampit, untuk dilakukan pemeriksaan.

Hingga saat ini, KSOP masih melakukan pemeriksaan terhadap kapal. Guna mengetahui layak atau tidaknya KM Kelimutu untuk melanjutkan perjalanan, atau keberangkatannya dihentikan terlebih dahulu untuk dilakukan perbaikan.

Kecelakaan perairan itu terjadi di sekitar Pos TNI Angkatan Laut Samuda itu, Rabu (13/12/2017) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB. Berawal saat KM Kelimutu dari arah Pelabuhan Sampit tujuan Surabaya. Sementara KM Maju 88 dari Bontang akan bertolak ke Pelabuhan Sampit.

Di lokasi kejadian, awalnya KM Kelimutu menggunakan Kapal Pandu 53 di Sungai Mentaya, dan berkomunikasi dengan awak KM Maju 88 untuk meminta jalur kanan. Namun saat jarak tersisa 30 meter, tiba-tiba KM Kelimutu meminta posisi jalur kiri. Karena jarak yang terlalu dekat tabrakan tidak terhindarkan. Kasus kecelakaan air itu diselidiki KSO Sampit. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-11)

Berita Terbaru