Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

NTP Kalteng di Bawah 100, Petani Masih Merugi

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 01 Maret 2018 - 14:26 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih di bawah poin 100. Saat ini masih di angka 99,26 sedangkan bulan lalu (akhir Januari 2018) di angka 99,15 atau naik 0,11 poin. Kondisi ini menyebabkan petani masih merugi.

Penjelasan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Hanif Yahya, menyebut kondisi petani Kalteng bila dilihat dari angka NTP itu, menunjukkan kondisi yang masih merugi.

Sebab, angka 100 adalah angka break even point (BEP) atau titik imbang antara ongkos produksi yang dikeluarkan petani dengan harga jual komoditas yang diproduksi petani.

"Ongkos produksi masih jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual produksi mereka. Ini artinya petani kita masih belum merasakan untung. Ini untuk melihat tingkat kesejahteraan mereka, karena dalam NTP ini memasukkan konsumsi sehari-hari petani," terang Hanif, Kamis (1/3/2018).

Sedangkan pada indikator yang tidak memasukkan pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP), kondisi petani lebih pada kondisi menguntungkan dalam menjalankan usaha pertaniannya.

"Sedangkan dibandingkan NTUP, Februari 2018 ini sebesar 106,49, naik 0,09 poin dibanding Januari 2018 yang berada di 106,4 poin. Artinya kemampuan mereka berproduksi dikatakan tercapai karena diatas angka 100. Tetapi jika memasukkan konsumsi kebutuhan rumah tangga, mereka masih dibawah 100 tadi," bebernya.

Ia melanjutkan, NTP Februari 2018 di lima subsektor pertanian sebesar 99,26 persen lebih rendah dibandingkan dengan NTUP ya g sebesar 106,49 persen. Hal ini berarti sebesar 7,23 persen tersita untuk kwbutihan konsumsi rumah tangga diluar kebutuhan produksi.

"Dengan NTUP ini akan diketahui juga inflasi di perdesaan," jelasnya. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru