Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Kronologis Aksi Hipnotis di PPM Sampit

  • 12 Juli 2018 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Seorang pengunjung di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mengaku kehilangan uang belasan juta rupiah setelah dirinya dihipnotis oleh orang yang tidak dikenal.

"Benar adanya kejadian itu. Kasus ini disebut dalam hukum adalah kasus penipuan," ucap Kasatreskrim Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Siregar saat dikonfirmasi Borneonews, Kamis (12/7/2018).

Mewakili Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, ia menerangkan, kejadian berawal ketika korban Lismiyanti datang ke PPM bersama anaknya Hartanto mengendarai pikap bernomor polisi KH 8095 FQ, Rabu (11/7/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.

Ibu dan anak itu memarkirkan kendaraannya di bagian belakang pasar, tepatnya didekat kolam ikan. Korban turun dan masuk ke pasar untuk berbelanja. Setelah selesai, korban yang akrab disapa Yanti itupun mendatangi anaknya yang sedang menunggu di pikap.

Saat itu korban melihat Hartanto sedang berbicara dengan seorang lelaki yang tidak dikenal. Saat dihampiri, pria tersebut meminta uang dengan alasan untuk pulang ke luar daerah. Pelaku meyakinkan korbannya dengan menunjukkan sebuah ajimat Tanduk Rusa Putih yang diyakini sebagai penglaris dagangan.

Tidak berapa lama, ada dua pria datang menghampiri. Mereka mengaku ingin membeli jimat penglaris itu. Namun pemilik tanduk rusa putih itu menolak, ia hanya ingin memberikan jimat tersebut kepada korban dan anaknya.

Korban pun percaya dan memberikan uang Rp 3,5 juta kepada si pelaku yang memiliki jimat itu lalu pergi. Saat hendak beranjak, kedua korban ditahan oleh dua pria yang ingin membeli benda mistis itu.

Para pelaku menanyakan harganya. Setelah korban menetapkan nominal jual benda tersebut, kedua pria itupun pergi dengan alasan ingin mengambil uang di ATM.

"Setelah semua pelaku pergi, korban dan anaknya sadar jika uang yang dibawa mereka telah raib. Totalnya ada sekitar Rp 13,5 juta rupiah. Merasa keberatan merekapun melaporkan kejadian itu ke polisi. Kasus ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Kotim," tutur Kasatreskrim. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-5)

Berita Terbaru