Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Kalteng Minta Kesiapan Pulau Salat Untuk Pelepasliaran Orangutan Albino

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 25 Juli 2018 - 17:06 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta kesiapan Pulau Salat di Kabupaten Pulang Pisau, diperhatikan dulu sebelum kedatangan Alba, orangutan albino yang slakan dilepasliarkan.

Ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi Kalteng terhadap lingkungan hidup, khususnya terhadap satwa yang dilindungi.

Penegasan ini disampaikan Sugianto, saat menerima PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Citra Borneo Indah (CBI) Group, di ruang kerjanya, Rabu (25/7/2018) yang diwakili Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) dan Departemen Sustainability.

"Saya minta sarana dan prasarana di sana disiapkan lebih dulu, sebelum Alba dilepasliarkan di sana. Saya minta dinas terkait bekerja sama," kata Gubernur Sugianto.

Bahkan ia mengingatkan agar jangan sampai Alba direnggut dari Kalteng. Sebab ada sejumlah permintaan yang masuk padanya, agar Albino diterbangkan ke Jakarta dan dirawat oleh salah satu donatur.

Apalagi, jenis Albino dari Kalteng ini, saat ini masih menjadi satu-satunya orangutan albino yang ada di dunia, pasti menjadi daya tarik dunia untuk komoditas penelitian dan sebagainya.

"Bagaimana pun ini adalah satwa endemik Kalteng, harus dirawat, dipelihara, dilestarikan di Kalteng," tandas Sugianto yang pada kesempatan tersebit didampingi Penjabat (Pj) Sekda Fahrizal Fitri dan Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sri Suwanto.

Sementara itu, Kinanti dari Departemen Sustainability SSMS mengatakan pihaknya juga setuju apabila Alba dipelihara dan dilakukan pelepasliaran di Kalteng yaitu di Pulau Salat karena di sana sudah banyak sarana yang digarap.

Ditambah lagi Pulau Salat tersebut lingkungan yang aman, terproteksi, mudah untuk memonitornya menjadi tempat yang cocok dan memenuhi syarat bagi pertumbuhan Alba. Infrastruktur di Pulau Salat, menurut Kinan, juga sudah cukup memadai untuk penyelamatan orangutan.

"Terutama dalam hal memonitor, di pulau ini lebih mudah mengawasi perkembangannya," kata dia.

Kinan bercerita, Alba adalah nama yang disiapkan dengan memperhatikan banyak hal, sehingga tidak asal menjulukinya. Sempat ada kontes pemberian nama untuk si Albino ini. Alba berjenis kelamin betina, dan saat ditemukan sudah dalam keadaan terpisah dari induknya. (ROZIQIN)

Berita Terbaru