Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI Berpotensi Jadi Pusat Industri Pengolahan Sawit Dunia

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 31 Oktober 2018 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Berdasarkan catatan, Indonesia menghasilkan 42 juta ton minyak sawit per tahun, atau berkontribusi hingga 48 persen dari produksi minyak sawit mentah (CPO) dunia. 

Produksi tersebut disumbangkan oleh lebih dari 644 perusahaan yang tersebar merata di provinsi penghasil kelapa sawit, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat, menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). 

Dari data tersebut, maka Indonesia berpeluang menjadi pusat industri pengolahan sawit global untuk keperluan pangan, non-pangan, dan bahan bakar terbarukan, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya medio pekan ini.

Menurut Airlangga, selain pengembangan produk hulu seperti CPO dan crude palm kernel oil (CPKO), ada tiga jalur hilirisasi industri CPO di dalam negeri yang masih potensial untuk terus dikembangkan.

Pertama, hilirisasi oleopangan (oleofood complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk antara oleopangan (intermediate oleofood) sampai pada produk jadi oleopangan (oleofood product).

Berbagai produk hilir oleopangan yang telah dihasilkan di Indonesia, antara lain minyak goreng sawit, margarin, vitamin A, vitamin E, shortening, ice cream, creamer, cocoa butter atau specialty-fat.

Kedua, hilirisasi oleokimia (oleochemical complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk-produk antara oleokimia, oleokimia dasar, sampai pada produk jadi seperti produk biosurfaktan (seperti produk detergen, sabun, dan shampoo), biolubrikan (biopelumas) dan biomaterial (contohnya bioplastik).

Selanjutnya, hilirisasi biofuel (biofuel complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk-produk antara biofuel sampai pada produk jadi biofuel seperti biodiesel, biogas, biopremium, bioavtur, dan lain-lain.

Terkait dengan hilirisasi biofuel, saat ini pemerintah tengah serius untuk menerapkan program biodiesel 20 persen (B20) secara penuh di Indonesia, dan memperluas penggunaan B20 di semua kendaraan bermotor.

Dengan optimalisasi hilirisasi industri sawit, tak hanya mampu memberikan nilai tambah bagi komoditas andalan ekspor ini, tapi juga menyerap lebih banyak tenaga kerja. Saat ini sektor sawit menyerap sebanyak 21 juta orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berita Terbaru