Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sawit Ikut Sumbang Pendapatan PTPN V Capai Rp1,04 Triliun

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 Februari 2019 - 10:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski belum teraudit, namun sinyal positif ditunjukkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V untuk kinerja perusahaan perkebunan milik negara ini selama 2018 lalu.

Humas PTPN V Riski Atriansyah di Pekanbaru, Rabu (20/2/2019), mengatakan sepanjang 2018, perusahaan berhasil mencatat pendapatan kotor sebesar Rp1,04 triliun, berkat dukungan dari sektor perkebunan sawit dan sebagian di antaranya dari perkebunan karet. Dari total laba kotor itu, PTPN V berhasil mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp240 miliar.

"Laba setelah pajak tercatat sebesar Rp240,21 miliar dari target tahun 2018 sebesar Rp201,7 miliar. Alhamdulillah 19,09 persen dari target," kata Riski.

Ia juga menyebutkan bahwa pendapatan yang berhasil dibukukan PTPN V tersebut masih bersifat "unaudited". Proses audit sendiri saat ini tengah berlangsung oleh Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Holding PTPN III.

"Biasanya catatan pendapatan tidak jauh berbeda dengan audit. Namun untuk resminya nanti akan diumumkan sesuai laporan keuangan audited pada Maret atau April mendatang," jelasnya.

Dengan catatan positif itu, PTPN V pada 2019 ini selanjutnya menargetkan pendapatan kotor sebesar Rp1,5 triliun atau 44,11 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Target itu tertuang dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2019. Selain menetapkan target laba kotor lebih tinggi, perusahaan juga menetapkan target laba bersih pada 2019 ini sebesar Rp325 miliar atau 35 persen lebih tinggi dari realisasi tahun lalu.

Untuk mencapai target perusahaan tersebut, menurut Riski, perusahaan telah memutuskan sejumlah langkah strategis, di antaranya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran secara tepat, serta mengurangi tingkat kehilangan tandan buah segar (TBS) sawit dengan menggandeng pihak ketiga.

Selain itu, PTPN V sejak 2018 lalu juga telah menerapkan investasi baik dalam pemeliharaan dan persiapan sarana dan prasarana sebaik mungkin pada semester I. Dengan demikian, saat puncak produksi pada semester II, tidak terjadi gangguan untuk kegiatan panen angkut olah, seperti akses jalan, utilitas pabrik, hingga kendaraan angkut dan lain sebagainya.

"Kita punya keyakinan dengan kondisi tanaman, didukung pemeliharaan serta persiapan yang maksimal, serta kemitraan yang baik dengan petani plasma dan masyarakat, kita dapat mencapai target RKAP 2019 ini," ujarnya.

Berita Terbaru