Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Unek-unek H Abdul Rasyid soal Kebijakan Pemerintah Tidak Berpihak pada Dunia Usaha Dalam Negeri

  • Oleh Wahyu Krida
  • 18 Maret 2019 - 15:44 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group H Abdul Rasyid AS menyampaikan unek-unek terkait sejumlah kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak berpihak terhadap para pengusaha dalam negeri.

Ia menyampaikan itu kepada para pejabat  pemerintahan pusat dan provinsi, di sela sambutannya saat  pelepasan ekspor RBD Olein sebesar 37 ribu Metrik Ton (MT) ke Cina di Pelabuhan Tempenek, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Senin (18/3/2019).

"Contohnya dulu saat saya bertemu dengan Menteri Pertanian. Ia menyampaikan kepada saya bahwa peternakan sapi di Sulung Ranch adalah salah satu yang terbaik di Indonesia," kenang H Abdul Rasyid.

Namun, lanjut H Abdul Rasyid, setelah dirinya  menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah untuk membangun peternakan sapi, justru pemerintah membuat kebijakan berpotensi mematikan usaha peternakan nasional.

"Tiba-tiba pemerinah membuka kebijakan impor sapi ke Indonesia dari Australia. Tentunya hal ini menghambat usaha kami, bahkan mematikan para peternak sapi rakyat. Karena bila sapi hasil peternak lokal khususnya peternakan skala rakyat bersaing dengan sapi impor bisa dipastikan kalah bersaing," katanya.

"Kalau di Australia peternak sapi melepaskan ternak skala besar miliknya ke padang savana untuk mencari makan yang mampu menekan biaya operasional,  sedangkan peternak kita memelihara sapi dengan jumlah terbatas dan harus memberi makan hingga menyebabkan biaya operasional yanng tinggi, pastinya ini membuat peternak lokal kalah bersaing dalam harga jual sapi," imbuh H Abdul Rasyid.

Karena itulah, lanjutnya, ia berharap pemerintah bisa melihat hal ini dalam membuat suatu kebijakan agar tidak malah menyusahkan para peternak atau petani dalam negeri.

"Selain itu,  kami juga sangat susah dalam hal mengurus perizinan. Contohnya kami pernah berencana membuat peternakan sapi di sebuah padang savana di Sukamara yang lahannya mirip seperti di Australia. Namun hinga kini perizinan untuk itu masih belum kunjung kami dapatkan," jelas H Abdul Rasyid.

Berbagai permasalahan tersebut, menurut H Abdul Rasyid AS, membuat pemerintah sendiri sulit mewujudkan cita-cita swasembada daging nasional.

"Sehingga melihat kondisi seperti ini, harapan pemerintah untuk melakukan swasembada daging rasanya masih jauh," jelas H Abdul Rasyid AS.(WAHYU KRIDA/B-5))

Berita Terbaru