Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dharma Satya Tetap Yakin Produksi Sawit Meningkat

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Mei 2019 - 12:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Emiten sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) tetap optimistis mampu mendongkrak produksi meski harga sawit kurang baik dan dirundung kebijakan kampanye negatif oleh negara Uni Eropa. 

"Produksi CPO perusahaan akan naik karena makin banyaknya hasil perkebunan yang menghasilkan serta adanya tambahan produksi dari kebun yang diakuisisi Desember lalu," kata Corporate Communications Department Head Dharma Satya Nusantara, Supriyadi Jamhir, di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Volume penjualan diharapkan meningkat di atas 20%, karena adanya penambahan produksi dari PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan Bima Agri Sawit (BAS) yang diakuisisi Desember 2018 lalu.

Sampai akhir Desember 2018, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 108,411 hektare, dengan lahan tertanam kebun inti mencapai 84.393 ha.

Kenaikan jumlah lahan tertanam tersebut disebabkan oleh bertambahnya areal kebun setelah DSNG melakukan pengambilalihan perusahaan perkebunan Bima Palma Group di Kalimantan Timur pada 12 Desember 2018 lalu. Dari jumlah tersebut, total kebun yang sudah menghasilkan sekitar 96.118 hektare, dengan usia rata-rata 9,3 tahun.

Supriyadi menambahkan, prospek industri CPO diperkirakan membaik dengan kebijakan mandatory biodiesel B20 september tahun lalu dan juga rencana penerapan B30 tahun ini.

"Pada tahun ini memang ada masalah dengan kampanye negatif produk sawit dari negara-negara Uni Eropa, tetapi diharapkan tidak akan mempengaruhi permintaan sawit," ujar Supriyadi.

Untuk saat ini, perusahaan belum berencana menyasar pasar ekspor, karena selama ini masih dijual di pasar dalam negeri.

Dharma Satya Nusantara mencatat produksi Crude Palm Oil (CPO) pada kuartal I tahun ini sebesar 129.000 ton, naik 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menyusul membaiknya produktivitas kebun dalam beberapa bulan terakhir ini dan adanya tambahan produksi CPO dari perusahaan yang diakuisisi perseroan di akhir 2018. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru