Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah Faktor Ini Bakal Tekan Pergerakan Harga CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 12 Juni 2019 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dipangkas oleh Bank Dunia dan IMF juga turut mempengaruhi pergerakan harga komoditas, termasuk minyak sawit mentah (CPO). 

Selain itu, melemahnya harga kedelai dan minyak kedelai, telah memengaruhi gerak harga CPO, karena kedua jenis minyak nabati ini saling bersubstitusi di pasar. Harga kedelai sendiri tertekan sebagai imbas dari belum redanya perang dagang antara AS dan China. China adalah pembeli terbesar kedelai dari AS. 

Dengan harga minyak kedelai di AS melemah, secara otomatis imbasnya dialami harga CPO. Apalagi nilai tukar ringgit Malaysia juga tengah menguat terhadap dolar Amerika Serikat, sehingga tekanan makin kuat terhadap harga CPO, karena komoditas ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing. 

Pada perdagangan Senin (10/6/2019), harga CPO acuan kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,69% ke level RM2.014 per ton.

Adapun harga minyak kedelai di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) merosot tajam hingga 1,37% pada akhir pekan lalu.

Sebelumnya, trader dari Interband Group of Companies memprediksi harga CPO berjangka di Bursa Malaysia Derivatives melemah dengan kisaran antara RM1.900 dan RM1.950 per ton pekan ini. 

Selain faktor menguatnya ringgit, menumpuknya stok minyak sawit di Malaysia juga turut memberikan tekanan terhadap harga CPO. (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru