Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penyakit Brucellosis pada Ternak Tidak Timbulkan Gejala Mencolok

  • Oleh Norhasanah
  • 10 September 2019 - 14:48 WIB

BORNEONEWS, Sukamara - Penyakit keguguran menular atau brucellosis pada ternak sapi tidak menimbulkan gejala mencolok. 

"Gejala  keguguran menular tidak menyolok, biasa dan tidak menimbulkan perubahan klinis pada hewan ternak tersebut," ucap Kepala Bidan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara, Syamsir Hidayat, Selasa, 10 September 2019.

Syamsir menerangkan, apabila sapi tertular penyakit Brucellosis, maka ada beberapa kelainan yang muncul pada ternak tersebut. Seperti sapi jantan, akan membuat scrotum bengkak, nafsu makan turun dan demam.

"Sementara pada sapi betina biasanya menyebabkan terjadinya keguguran saat bunting, atau anaknya mati dan berwarna biru kecoklatan, jika hidup pun sangat lemah tak berkembang," ujarnya.

"Adapun penularan penyakit ini bisa melalui kontak langsung, yakni pada saat terjadinya perkawinan dengan pejantan yang tampak sehat tetapi membawa penyakit, melalui pakan dan air minum yang ditulari oleh janin yang digugurkan serta melalui luka," jelas Syamsir.

Syamsir menambahkan, dengan adanya pengambilan sampel pada darah sapi, diharapkan akan diketahuinya, apabila ada hewan ternak yang mengidap penyakit Brucellosis.

"Jika sudah diketahui, maka peternak bisa mengambil langkah untuk mengobati dan menjaga ternak lainnya yang tidak tertular," kata Syamsir Hidayat. (NORHASANAH/B-2)

Berita Terbaru