Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalteng Dapat Jatah 13 Ton Garam Untuk Hujan Buatan Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan

  • 17 September 2019 - 20:36 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kalimantan Tengah mendapat jatah 13 ton garam untuk proses hujan buatan dari pemerintah pusat. Hal ini mengingat kondisi kebakaran hutan dan lahan yang parah hingga menimbulkan kabut asap pekat.

Kordinator Lapangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fikri Nur Muhammad mengatakan, pihaknya sudah membawa 1,5 ton garam dengan menggunakan Pesawat CN jenis 295 - A2901 untuk menyebarkannya di wilayah kalteng yang terdampak kebakaran dan berpotensi hujan.

“1,5 ton garam sudah kami semai, dan sisanya 1,5 ton kami simpan di gudang. Untuk 10 ton lainnya akan didatangkan dari Jakarta lewat jalur darat Rabu, 18 September 2019, besok,” kata Fikri, Selasa, 17 September 2019

Dia menambahkan jika Pesawat TMC terebut mampu menampung 2,4 ton garam. Namun dikarenakan pihaknya belum mengetahui kondisi di wilayah Kalteng, sehingga garam yang dibawa ke Kalteng hanya sebagian sembari mengamati kondisi cuaca di wilayah Kalteng.

Dia mengatakan, pesawat yang digunakan untuk membuat hujan buatan tersebut mampu terbang hingga 4 jam. Jadi selama waktu tersebut pihaknya akan menyemai garam tersebut pada awan cumulus untuk proses rekayasa hujan.

Total 50 Juta Ton

Sementara itu, Pemerintah Pusat telah menyiapkan 50 ton garam khusus yang biasa digunakan untuk hujan buatan untuk Kalimantan Tengah.

Apalabila, 15 ton garam yang telah dikirim ke Kalimantan Tengah tidak mampu untuk meredam kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalteng, maka stok itu bisa diambil.

“Kami sudah siapkan 50 ton di Jakarta, jadi nanti jika garam ini habis maka kami akan order lagi ke Jakarta untuk mengirim lagi,” ujar Fikri

Dia menambahkan, BPPT juga menyalurkan garam sebanyak 20 ton ke wilayah Kalimantan Barat untuk program manipulasi cuac.

Di wilayah Indonesia, ada tiga Provinsi di Indonesia yang menjadi fokus untuk proses hujan buatan ini. Yakni Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Riau. (AGUS/B-11)

Berita Terbaru