Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Miskin di Barito Timur Terus Berkurang

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 30 Desember 2019 - 13:22 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Jumlah warga miskin di Kabupaten Barito Timur selama 5 tahun sejak 2013 - 2018 terus berkurang.

"Periode 2013 - 2018 tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin terus mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan menurun dari 8,83 persen pada 2013 menjadi 6,56 persen pada 2018," kata Wakil Bupati Barito Timur, Said Abdul Saleh saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Senin 30 Desember 2019.

Dia mengatakan seiring penurunan tingkat kemiskinan, maka jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 8.052 jiwa pada 2018 dari jumlah 9.500 jiwa pada 2013.

Penurunan ini menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Barito Timur telah berhasil dalam menekan angka kemiskinan dan menurunkan jumlah penduduk miskin.

Dia menjelaskan pelaksanaan pembangunan di Barito Timur secara berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Upaya yang dilakukan yaitu pemberdayaan masyarakat, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan lapangan kerja, kesempatan kerja dan berusaha serta penyiapan berbagai infrastruktur pembangunan daerah yang diharapkan akan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pusat kegiatan ekonomi," imbuhnya.

Pihaknya berharap penanggulangan kemiskinan tidak lagi hanya dipahami sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pendapatan untuk kesejahteraan, tapi juga harus memperhatikan aspek pemenuhan hak-hak dasar dan meminimalisasi perbedaan perlakuan terhadap seseorang atau kelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.

"Hak dasar yang diakui secara umum adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hal-hal untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik baik perempuan maupun laki-laki," pungkasnya. (BOLE MALO/B-6)

Berita Terbaru