Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sri Mulyani Paparkan Sumber Ketidakpastian Ekonomi Global di 2020

  • Oleh Teras.id
  • 30 Januari 2020 - 08:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi kondisi ekonomi global masih akan mengalami ketidakpastian sepanjang 2020. Ia menyebut, Amerika Serikat sebagai negara adi kuasa masih akan menjadi sumber ketidakpastian tersebut.

"AS (Amerika Serikat) akan tetap menjadi sumber ketidakpastian karena sebentar lagi mereka akan pemilu. Itu berarti, segala sesuai dipolitisasi," ujar Sri Mulyani di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Pada 2019, ekonomi global juga terhuyung-huyung karena AS. Ekonomi terpengaruh oleh pertikaian AS dengan mitra dagangnya, Cina, dan negara yang berbatasan dengannya, Meksiko. Kejadian itu membuat Bank Dunia merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global lebih rendah dari hitungan sebelumnya.

Tak hanya kondisi politik yang memanas dengan dua negara tersebut, AS kembali membuat dunia menghadapi ketidakpastian setelah negara yang dipimpin Donald Trump itu melancarkan serangan udara. Serangan melalui pesawat drone itu membunuh seorang jenderal di Iran.

Sri Mulyani mengimbuhkan, ketidakpastian sejatinya tak tunggal berasal dari konflik yang ditimulkan oleh Amerika Serikat. Namun, kondisi ini juga bersumber dari pelbagai sebab. Misalnya rencana Brexit yang masih belum jelas, potensi resesi Eurozone, hingga kebangkitan populisme politik right wing.

Sumber ketidakpastian lain berasal dari krisis politik Hong Kong, reformasi struktural perekonomian Cina yang tak mulus, hingga wabah Virus Corona yang berpotensi mengganggu perekonomian global. Selanjutnya, perang antara Suriah dan Yaman juga akan mengganggu stabilitas ekonomi.

Tak hanya itu, konflik regional Saudi-Iran dan AS-Iran, krisis politik Irak, dan konflik Israel-Palestina pun ditengarai turut menjadi sebab ekonomi global tak menentu. Terakhir, sejumlah kejadian di kawasan Asia Timur turut berkontribusi.

Semisal, adanya potensi perang dagang Jepang-Korea Selatan, melemahnya pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur, hingga gangguan stabilitas keamanan akibat konflik dengan Korea. Sri Mulyani mengatakan, kendati banyak tantangan di 2020, ia yakin negara tetap dapat menjaga kondisi APBN pada level stabil.

Meski mengalami ketidakpastian, Sri Mulyani tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih akan di atas 5 persen. "Inflasi pun dapat dikelola dalam level rendah, yakni plus-minus 3 persen," ucapnya

(TERAS.ID)

Berita Terbaru