Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tak Banyak Turis Tahu, Ini Spot Raja Ampat yang Memukau Dunia

  • Oleh Teras.id
  • 28 Juni 2020 - 14:50 WIB

TEMPO.COJakarta - Raja Ampat, kabupaten kepulauan itu, bukan hanya memukau wisatawan dunia pada abad 21. Ketika Instagram, Facebook, dan Youtube memompa popularitas wisata baharinya, Raja Ampat diam-diam mencuri perhatian para peminat wisata sejarah.

Sepotong surga itu, menjadi salah satu bagian pembentuk peradaban, yang membentang dari Papua hingga Australia dan Selandia Baru, “Raja Ampat merupakan titik awal yang diklaim Belanda sebagai teritorialnya, sebelum diklaim bangsa Eropa lainnya,” ulas arkeolog Hari Suroto dalam emailnya.

Menurutnya, kebanyakan artikel-artikel ilmiah menuliskan bahwa kata ‘Papua’ berasal dari bahasa Melayu Lama sebagai ‘papuwah’ artinya ‘rambut keriting’. Bahkan, dalam arsip Portugis dan Spanyol kata ‘Papua’ merupakan sebutan untuk penduduk yang mendiami wilayah Kepulauan Raja Ampat dan bagian pesisir Kepala Burung.

Papua, menurut Hari berakar pada istilah ‘sup-i-papwah’ dalam bahasa Biak yang berarti ‘tanah di bawah matahari terbenam’. Pada waktu itu, penduduk Pulau Biak saat cuaca cerah dapat melihat sebuah pulau besar yang terletak di sebelah barat: “Pulau di bawah matahari terbenam.”

Pulau besar berjuluk Nugini atau New Guinea di Samudera Pasifik ini, membentang antara Papua dan Papua Nugini. Bagian barat New Guinea termasuk dalam wilayah Indonesia, Provinsi Papua saat ini. Sedang bagian timur adalah wilayah Papua Nugini. Lalu bagaimana keduanya kemudian berpisah

Seorang wisatawan memotret lukisan purba, di tebing kars Sunmalelen, Distrik Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 25 April 2015. lukisan bergambar telapak tangan dan sejumlah biota laut, tersebut diperkirakan digambar menggunakan ochre (pigmen dari tanah liat) dan telah berusia ribuan tahun. TEMPO/Hariandi Hafid

Nama New Guinea diberikan oleh pelaut Spanyol bernama Ynigo Ortiz de Retes pada 1545. Dia memberikan nama wilayah itu New Guinea. Pasalnya, ia melihat orang-orang di sana mirip dengan orang Afrika di pantai Guinea.

Lalu 300 tahun kemudian, pada 1884, pemerintah kolonial Inggris di Port Moresby, memproklamasikan bahwa wilayah bagian tenggara Nugini menjadi wilayah kekuasaanya. Tahun yang sama pula, bendera Jerman dikibarkan di timur laut Nugini. Inggris dan Jerman berada di Papua Nugini, segera menyadarkan Belanda sebagai penguasa Hindia Belanda.

Belanda bergegas mengklaim wilayah mulai Raja Ampat hingga 141 derajat di bagian timur (garis yang membentang antara timur Kota Jayapura hingga ke Merauke) menjadi wilayah kekuasaannya.

Berita Terbaru