Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Belum Ada Solusi Atasi Keganasan Serangan Buaya

  • Oleh Naco
  • 30 September 2020 - 16:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, M Abadi menyebutkan kasus keganasan serangan buaya terhadap manusia sejauh ini belum ada solusi. 

Abadi melihat persoalan itu berawal dari hilangnya habitat hewan tersebut akibat ekspansi usaha dibidang perkebunan dan kehutanan di Kotim.

Rusaknya ekosistem ini memicu buaya dan binatang lainnya kehilangan tempat. Mereka hidup dibawah bayang-bayang ancaman. 

“Ini karena mereka kehilangan tempat tinggal, ekosistem mereka sudah mulai tidak ada dan rusak, ini akibat pengelolaan sumber daya alam tidak memperhatikan aspek lingkungan dan ekosistem lainnya," kata Abadi, Rabu, 30 September 2020.

Alhasil dengan insting predator itu selalu terjadi dan akhirnya menyerang manusia. Kedepannya bisa saja hewan atau binatang lainnya seperti orang utan,  beruang, hingga macan dahan itu keluar hutan masuk perkampungan dan menyerang manusia.

Dibanding puluhan tahun silam, kata Abadi  tidak pernah terdengar manusia diserang hewan buas. Apalagi jenis buaya, namun dalam kurun beberapa tahun terakhir ini manusia hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Terutama bagi mereka yang ada di daerah selatan.

Abadi menyebutkan sungai tempat para buaya itu tinggal sebelumnya kini sudah berubah fungsi. Di kawasan hulu anak-anak sungai itu kini disulap menjadi perusahaan perkebunan. 

Kondisi ini membuat mereka harus turun ke  sungai induk dan hidup ditempat yang bukan habitat hewan itu sendiri. "Pemerintah jangan tutup mata, sudah banyak korban," tandasnya. (NACO/B-5)

Berita Terbaru