Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Keramat Nyai Balau Diharapkan Jadi Objek Wisata Budaya di Gunung Mas

  • 25 Oktober 2020 - 19:10 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun - Tenaga Ahli DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Kalteng,  Lely Hendrawati Tundang, berharap keramat Nyai Balau di Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas dapat dijadikan salah satu objek wisata budaya kabupaten.

"Saya berharap kedepannya, situs keramat Nyai Balau di Kelurahan Tewah ini juga menjadi salah satu objek wisata budaya. Sehingga nama Nyai Balau terus diingat dan dihormati oleh masyarakat Dayak," katanya saat menghadiri ritual Adat mufakat Keluarga Besar Nyai Balau, Sabut, 24 Oktober 2020.

Menurutnya, dengan menjadikan keramat Nyai Balau sebagai ojek wisata budaya, seluruh masyarakat bisa mengetahui bahwa nyai balau itu dulunya benar ada dan pernah tinggal di Kecamatan Tewah.

"Selain itu, tujuan keramat dijadikan objek wisata budaya untuk meluruskan kembali cerita atau hikayat Nyai Balau. Sebab, banyak informasi di internet bahkan dari mulut ke mulut tentang kisah Nyai Balau sedikit menyimpang," ujarnya. 

Salah satu keturunan dari Nyai Balau itu menuturkan, hanya beberapa orang saja yang mengetahui secara persis kisah sebenarnya tentang Nyai Balau. Salah satunya adalah Adau Hinting yang merupakan tertua dari keluarga besar Nyai Balau.

"Datu kami Nyai Balau ini dikenal sebagai wanita yang perkasa, kuat, tangguh dan bijaksana. Hanya sedikit saja orang yang mengetahui bagaimana cerita persis sosok nenek moyang kami ini," bebernya.

Dia mengakui, meski hidup dan bekerja sudah 50 tahun di DKI Jakarta, dirinya juga merupakan salah keturunan Nyai Balau yang didapat dari ibunya bernama Lincin Garang, berasal dari Kecamatan Tewah.

"Untuk garis keturunannya saat ini, saya belum ketahui secara pasti, namun diperkirakan keturunan Nyai Balau yang ada sekarang ini generasi ke tujuh atau ke delapan," ujarnya.

Sementara itu, Yola Armiranda salah satu keturunan Nyai Balau menambahkan bahwa pembangunan keramat tersebut merupakan bentuk apresiasi dan kecintaan anak dan cucu garis keturunan Nyai Balau terhadap nenek moyang mereka.

"Keramat Nyai balau tempat kami (anak cucu) mengadakan ritual adat dengan tujuan untuk mufakat atau menyatukan garis keturunan Nyai Balau, agar saling kenal satu sama lain dan mengenang kisah Perjuangan Nyai Balau," tandasnya. (HENDRA/B-7) 

Berita Terbaru