Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menjaga Ketahanan Ekonomi Melalui Program Padat Karya Tunai Desa

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 13 November 2020 - 16:11 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketahanan ekonomi menjadi permasalahan utama yang dihadapi pemerintah termasuk pemerintah desa akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir setahun.

Karena itu Kementerian Desa PDTT menginstruksikan penyaluran bantuan langsung tunai dana desa atau BLTDD bagi warga miskin yang terdampak Covid-19 serta pembangunan infrastruktur secara swakelola dengan sistem padat karya tunai desa atau PKTD dengan porsi anggaran yang yang lebih besar dan proporsi upah 50 persen dari nilai pekerjaan.

Hal ini menjadi dasar bagi Kepala Desa Ramania, Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur, Armansyah dalam mengelola dana desa atau DD di desa yang dipimpinnya.

"Pada tahun anggaran 2020 ini pembangunan infrastruktur kami fokuskan untuk jalan usaha tani (JUT), pekerjaan ini dilakukan secara swakelola PKTD," kata Armansyah di Ramania, Jumat, 13 November 2020.

Menurutnya, pembangunan JUT tidak membutuhkan keahlian khusus dan dapat menyerap tenaga kerja dari desa setempat sehingga menciptakan peluang kerja untuk menjaga ketahanan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat desa selama pandemi Covid-19.

"Untuk DD tahap II tahun 2020, kami membangun JUT berupa siring timbun menuju perkebunan karet warga di RT 01 dengan panjang 385 meter dan lebar 2 meter, pagu anggaran sekitar Rp 197 juta," jelasnya.

Sedangkan DD tahap III digunakan untuk membangun JUT berupa siring timbun juga di perbatasan RT 01 dan RT 02 untuk akses menuju persawahan. "Panjangnya 235 meter dan lebar 2 meter, dengan pagu anggaran Rp 120 juta," imbuhnya.

Sesuai instruksi dari pemerintah pusat, dalam PKTD prioritasnya melibatkan pekerja dari keluarga paling miskin, pengangguran atau setengah menganggur guna mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. (BOLE MALO/B-6)

Berita Terbaru