Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Morbidelli Ungkap Inspirasi di Balik Titel Runner Up MotoGP 2020

  • Oleh ANTARA
  • 23 November 2020 - 08:16 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pebalap tim satelit Petronas Yamaha Franco Morbidelli membuktikan diri, meski memakai motor Yamaha YZR-M1 yang memiliki spesifikasi lebih rendah, mampu meraih predikat runner up kejuaraan dunia MotoGP tahun ini.

Setelah finis ketiga di belakang Miguel Oliveira dan Jack Miller di Grand Prix Portugal, Minggu, Morbidelli mengakhiri musim 2020 dengan koleksi 158 poin di peringkat dua klasemen, terpaut 17 poin dari Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar yang mengunci gelar juara dunia di Grand Prix Valencia pekan lalu.

Morbidelli tahun ini dipersenjatai paket motor M1 spek-A sedangkan rekan satu timnya, Fabio Quartararo, yang lebih diunggulkan, menggunakan spek pabrikan yang lebih tinggi seperti yang digunakan oleh Maverick Vinales dan Valentino Rossi di tim Monster Energy Yamaha.

Pebalap Italia itu mampu mengeksploitasi lebih baik paket motornya untuk finis lima kali di podium, termasuk tiga kemenangan musim ini, hingga mengantarkannya sebagai yang terbaik di antara pebalap Yamaha lainnya.

"Saya sangat senang dengan musim ini. Diawali bukan dengan cara terbaik ketika saya mengetahui bahwa saya akan mendapat paket yang berbeda dari para pebalap lainnya. Saya sedikit frustrasi dan itu tidak merasa baik," ungkap Morbidelli pascalomba seperti dilansir laman resmi MotoGP.

Seakan menegaskan perbedaan motor dari rekan satu timnya, Quartararo bersinar di awal musim dengan menjuarai dua balapan pembuka di Jerez sedangkan Morbidelli mengalami masalah mesin di balapan seri kedua.

Pebalap Italia itu baru merasakan podium pertamanya di MotoGP ketika finis runner-up di Republik Ceko yang menjadi seri ketiga musim ini.

Kemudian jebolan akademi VR46 milik Valentino Rossi itu meraih kemenangan perdananya di kelas premier setelah tampil dominan di Grand Prix San Marino.

Morbidelli setelah kemenangan pertamanya itu sempat mengatakan ia sadar sebagai pebalap tim satelit memiliki peluang tak sebesar pebalap yang mendapat dukungan penuh dari pabrikan dalam perebutan gelar juara dunia dan hanya ingin tampil terbaik di setiap balapan.

Namun di musim yang serba tak bisa diduga tahun ini, ditambah bayang-bayang pandemi COVID-19, kejutan hadir hingga akhir tahun.

Berita Terbaru