Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hindari Klaster Baru Covid-19, Rencana Pembukaan Belajar Tatap Muka Harus Utamakan Prokes

  • Oleh Donny Damara
  • 30 November 2020 - 12:55 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Dengan adanya rencana dari Kemendikbud untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka, Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng mengimbau satuan pendidikan di daerah setempat agar mengutamakan protokol kesehatan atau Prokes.

(Baca: Mendikbud Tegaskan PTM pada Januari 2021 Didasarkan Persyaratan Ketat)

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng, Rita Juliawati menyampaikan hal itu supaya tidak menimbulkan klaster baru dari lingkungan pendidikan.

"Sebelum membuka kembali pembelajaran tatap muka, kegiatan tersebut harus mengikuti ketentuan yang diisyaratkan. Ketentuan tersebut yakni harus merujuk surat keputusan bersama 4 menteri terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka," ucapnya. Senin, 30 November 2020.

Untuk sekolah atau institusi pendidikan sebelum diperbolehkan membuka kegiatan belajar mengajar, harus memenuhi daftar periksa terlebih dahulu. Di antaranya ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak.

"Kemudian sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer dan disinfektan. Lalu satuan institusi pendidikan juga harus mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker serta memiliki alat pengukur suhu badan atau thermogun," tambahnya.

Dalam hal ini juga, satuan pendidikan harus memiliki pemetaan seluruh elemen sekolah mencakup kondisi kesehatan atau riwayat komorbid, resiko perjalanan pulang pergi termasuk akses transportasi yang aman untuk siswa dan guru.

Riwayat perjalanan dari daerah atau zona risiko tinggi para siswa dan guru juga harus jadi perhatian satuan pendidikan. Yang paling penting adalah persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua atau wali siswa.

"Semua itu juga harus dilakukan dengan simulasi yang melibatkan berbagai pihak tingkat daerah, orang tua siswa, pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat, agar akhirnya dicapai suatu kondisi yang ideal untuk sekolah melakukan tatap muka dan bertahap." tandasnya. (DONNY D/B-7)

Berita Terbaru