Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mencermati Keberadaan Teroris di Kota Makassar

  • Oleh ANTARA
  • 31 Maret 2021 - 14:00 WIB

BORNOENEWS, Makassar - Awal 2021, Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan yang dikenal dengan julukan Kota Metropolitan Timur, juga terkenal dengan sebutan Kota Daeng (ciri khas suku Makassar, sebutan kepada yang lebih tua), mulai dikait-kaitkan dengan keberadaan teroris.

Pada 6 Januari 2021, gabungan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulsel melakukan penggerebekan di sebuah rumah Cluster Biru, Perumahan Villa Mutiara, di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Dua orang terduga teroris berinisial RZ (44) dan AZ (22) yang disasar dalam aksi penggerebekan itu. Keduanya punya kekerabatan yakni sebagai menantu dan mertua.

Kedua terduga teroris itu disebut-sebut merupakan bagian dari jaringan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI), dan keberadaan mereka sudah terpantau cukup lama sebelum penggerebekan dilakukan.

Terduga teroris RZ alias Ri (menantu) dan MA alias AZ (mertua) itu pun akhirnya meninggal dunia karena melakukan perlawanan kepada polisi saat akan ditangkap dan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.

Selain kedua terduga teroris itu, polisi juga membawa 18 orang ke Mabes Polri di Jakarta untuk dilakukan pendalaman, termasuk satu orang yang dibawa menyusul setelah menjalani perawatan akibat luka tembak.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan 18 orang itu diambil dari dua rumah di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

"Ada 20 orang semua, dua yang meninggal dunia dan 18 orang diamankan untuk dibawa ke Mabes oleh anggota Densus," ujar Irjen Pol Merdisyam.

Versi polisi, belasan orang itu merupakan kerabat dekat dari kedua terduga teroris RZ (mertua) dan AZ (menantu) yang tewas tertembak setelah melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam maupun senapan angin.

Irjen Merdisyam juga mengungkapkan bahwa terduga teroris RZ dan AZ yang tewas tertembak itu pernah dicegah keberangkatannya ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS pada 2016.

Berita Terbaru