Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penjualan Sepeda di Kobar Alami Penurunan

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 16 Juni 2021 - 12:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren gowes atau olahraga bersepeda sempat ramai sejak awal pandemi Covid-19 melanda di Indonesia, termasuk Kabupaten Kotawaringin Barat. Namun, aktiftas olahraga bersepeda di Kobar mulai menurun. Hal tersebut juga berdampak pada menurunnya penjualan sepeda.

Pada saat memasuki bulan ke enam sejak masuknya Pandemi Covid-19 di Kobar atau saat akhir tahun 2020 hingga sebelum bulan Ramadan 2021 1442 Hijriah, penjualan sepeda di Kobar meningkat drastis.

Bahkan sampai ada yang kehabisan stok. Ada juga dalam sehari sampai terjual 8 unit sepeda. Akan tetapi, saat ini dalam sehari terjual 3 - 4 unit dan bahkan dalam sehari itu tidak ada pembeli sama sekali.

Seperti yang diceritakan oleh salah seorang pemilik toko sepeda Top Up Jaya bernama Nagita. Dia mengaku bahwa saat ini penjualan sepeda mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni sejak menjelang Ramadan hingga saat ini.

"Penurunan pembeli itu terjadi sejak memasuki bulan Ramadan sampai saat ini. Itu orang mulai sepi beli sepeda, sehari terjual 3 - 4 unit sepeda dari sebelumnya sampai 8 unit dalam sehari," kata Gita saat dikonfirmasi Borneonews di toko sepedanya.


"Mungkin karena orang Pangkalan Bun sudah banyak yang punya sepeda. Terus event gowes juga sepi, kalau dulu masih sering acara gowes. Bahkan ada beberapa kegiatan gowes yang sampai saat ini juga belum dilaksanakan," tuturnya.

Gita yang sudah 12 tahun berjualan sepeda ini mengungkapkan, pembeli sepeda di tokonya saat ini justru rata-rata dari luar daerah. Seperti Lamandau dan Sukamara. Sementara orang dalam Kota Pangkalan Bun, lebih banyak belanja aksesoris sepeda.

Terpisah, hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang penjual sepeda bernama Ricky. Sebelumnya, penjualan sepeda saat masih berada di toko milik kakaknya, sempat kehabisan stok. Bahkan saat mencari ke Jawa juga barangnya tidak tersedia. Namun saat ini mulai kembali sepi.

"Dulu waktu masih jualan di toko kakak saya, sampai kehabisan stok. Bahkan di Jawa stok habis, kalaupun ada itu harganya naik sampai Rp 1 juta. Tapi sekarang sehari terjual 3 unit atau bahkan sepi," jelasnya.

Saat ini, lebih banyak orang mencari aksesoris dan meng-upgrade sepedanya. Untuk itu, melihat peluang yang ada, Ricky berencana membuka servis sepeda.

"Kan kasihan kalau mereka sudah beli sepeda tapi tempat servis yang ngga ada. Atau onderdilnya ngga ada. Jadi saya rencana mau buka servis sepeda," pungkasnya. (DANANG/B-7)

Berita Terbaru