Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kondisi Likuiditas Tetap Longgar Didorong Kebijakan Moneter yang Akomodatif

  • Oleh Testi Priscilla
  • 18 Juni 2021 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kondisi likuiditas tetap longgar didorong kebijakan moneter yang akomodatif dan dampak sinergi Bank Indonesia dengan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Yudo Herlambang mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur atau RDG Bank Indonesia pada 16-17 Juni 2021.

"Bank Indonesia telah menambah likuiditas atau quantitative easing di perbankan sebesar Rp94,03 triliun pada tahun 2021, hingga 15 Juni 2021," kata Yudo pada Jumat, 18 Juni 2021.

Bank Indonesia menurut Yudo juga melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana sebagai bagian dari sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah untuk pendanaan APBN 2021.

"Hingga 15 Juni 2021, pembelian SBN di pasar perdana tercatat sebesar Rp116,26 triliun yang terdiri dari Rp40,80 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO)," tambah Yudo.

Dengan ekspansi moneter tersebut, lanjutnya, kondisi likuiditas perbankan sangat longgar, tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,71% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,71% (yoy).

"Likuiditas perekonomian juga meningkat, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 12,6% (yoy) dan 8,1% (yoy) pada Mei 2021. Ekspansi likuiditas tersebut belum optimal mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah kecepatan perputaran uang di ekonomi (velositas) yang menurun, seiring belum kuatnya permintaan domestik," jelasnya. (TESTI PRISCILLA/B-7)

Berita Terbaru