Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Akhirnya Wujud Babirusa yang Dianggap Mitos Terekam

  • Oleh ANTARA
  • 17 Juli 2021 - 22:51 WIB

BORNEONEWS, Ambon - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku untuk pertama kalinya dapat merekam wujud babirusa maluku dalam kondisi hidup dari kamera jebak yang dipasang di kawasan Suaka Alam Masbait, Pulau Buru, Provinsi Maluku.

"Ini pertama kali kita dapat dari beberapa kali survei yang kita lakukan. Survei babirusa ini hampir setiap tahun kita lakukan yang kita temukan sebelumnya hanya jejak, kemudian kotoran, kemudian dia punya tempat kubangan di habitatnya," kata Kepala BKSDA Maluku Danny H Pattipeilohy kepada ANTARA, Sabtu 17 Juli 2021.

Danny menjelaskan spesies Babyrousa babyrussa tersebut sifatnya senang mengisolasi diri cukup jauh dan rata-rata ditemukan di dataran tinggi, sehingga warga setempat hampir tidak pernah melihatnya. Informasi dari masyarakat setempat, babirusa dianggap sebagai mitos dan mereka yang melihatnya di hutan-hutan pada perbukitan dan pegunungan menganggap kemunculannya untuk menunjukkan jalan keluar bagi orang yang tersesat di sana.

"Bagi masyarakat setempat Babirusa dianggap mitos, karena warga di sana banyak yang tidak pernah melihat langsung babirusa," katanya.

Suaka Alam Masbait di Pulau Buru kondisi alamnya masih sangat baik dan banyak sumber makanan untuk satwa. Dirinya meyakini hal tersebut menjadi tanda baik bahwa babirusa di kawasan itu bisa hidup dan berkembang biak dengan aman.

Foto wujud Babirusa Maluku (Babyrousa babyrussa) dalam kondisi hidup yang berhasil didapatkan tim BKSDA Maluku menggunakan kamera jebak di kawasan Suaka Alam Masbait, Pulau Buru, Provinsi Maluku
Foto wujud Babirusa Maluku (Babyrousa babyrussa) dalam kondisi hidup yang berhasil didapatkan tim BKSDA Maluku menggunakan kamera jebak di kawasan Suaka Alam Masbait, Pulau Buru, Provinsi Maluku

Meski begitu, BKSDA Maluku belum bisa memastikan jumlah populasi babirusa di kawasan tersebut. Mereka masih dalam proses analisa dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah pasti populasi satwa tersebut. "Perlu beberapa kali analisis pengambilan gambar dan video supaya kita bisa lakukan sensus per individu," katanya.

Karena itu ia mengatakan foto yang didapat tersebut sangat penting karena merupakan bukti pertama penemuan atas survei intensif yang dilakukan sejak tahun 1995.

Survei di tahun 1995 belum pernah menemukan babirusa secara langsung, kecuali jejaknya. Dengan adanya penemuan tengkorak satwa liar tersebut oleh seorang pemburu di sekitar Gunung Kapalatmada, Pulau Buru, pada 1997 maka terkonfirmasi pulau tersebut sebagai salah satu habitat babirusa maluku. 

Meski demikian, tidak adanya bukti pertemuan secara langsung, bahkan dalam survei intensif BKSDA Maluku di kawasan konservasi pada 2011-2013, membuat keberadaan babirusa di Pulau Buru sering dianggap mitos, kata Danny. 

BKSDA Maluku mendapat dukungan peralatan survei berupa 20 kamera jebak dan satu GPS dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (Ditjen KSDAE) melalui Project Enhancing the Protected Area System in Sulawesi forBiodiversity Conservation (EPASS) pada 2020. Baru di 2021, ia mengatakan upaya mereka untuk mendapatkan bukti keberadaan babirusa maluku membuahkan hasil.

Berita Terbaru