Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Barito Timur Ungkap Strategi Agar UMKM Bertahan Selama Pandemi

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 14 September 2021 - 18:35 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Bupati Barito Timur  Ampera AY Mebas menyampaikan strategi agar pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM dapat bertahan di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda.

"Semua pengusaha perlu beradaptasi secepat mungkin, salah satunya dengan cara membangun kekuatan tim menjadi lebih solid. Dengan memiliki tim yang solid, maka segala beban dan kesulitan menjadi lebih ringan dan akan lebih mudah diatasi," ujar Bupati Bartim saat menjadi narasumber dalam pelatihan UMKM bertajuk 'Pentingnya berwirausaha yang berkualitas di masa pandemi covid-19 bagi pelaku UMKM Kabupaten Barito Timur' yang digelar tanggal 13-20 September 2021.

Menurutnya, hampir semua pelaku usaha mengalami dampak pandemi seperti pasar yang lesu, distribusi terhambat, omzet penjualan turun drastis, modal terganggu, kredit macet serta bahan baku afkir.

Karena itu, selain membangun soliditas tim, Ampera juga menyarankan pelaku usaha mulai mengatur cash flow atau arus kas yakni mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak.

"Membangun empati atau kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain dalam situasi seperti sekarang juga penting. Pengusaha dalam menjalankan bisnis bukan hanya sekadar untung, tetapi juga berempati kepada konsumen sehingga dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen," kata Ampera.

BUpati Bartim yang berlatar belakang pengusaha ini juga juga mengingatkan pelaku usaha yang memiliki karyawan agar mengatur tata kerja karyawan dengan menerapkan mengikuti anjuran protokol kesehatan dari pemerintah agar aman dari penularan covid-19 serta perusahaan tetap beroperasi dengan baik.

"Bagaimana bila pilihannya harus menambah modal agar bisa bertahan Selain harus diperhitungkan matang-matang, sebaiknya pelaku UMKM mencari pendanaan yang beresiko rendah atau bunga terjangkau dan terhindar dari jeratan rentenir," pesan Ampera.

Menurutnya, pinjaman bank dengan bunga rendah dapat menjadi pilihan permodalan. Selain itu koperasi, lembaga keuangan non bank dengan bunga terjangkau, lembaga-lembaga BUMN dan swasta yang memberikan pinjaman bergulir dari dana CSR maupun program stimulus pemerintah juga dapat menjadi alternatif yang lain.

Karena pandemi ini juga merubah kebiasaan dan perilaku konsumen, dia mengingatkan agar pelaku UMKM tidak malas mempelajari strategi marketing baru, menjaga hubungan dengan konsumen, memanfaatkan seluruh sumber daya termasuk komunitas, menggunakan media sosial dan toko online serta rajin menawarkan produk dan jasa dengan harga yang terjangkau.

"Diversifikasi produk dalam situasi pandemi juga perlu dipertimbangkan agar dapat bertahan. Ketika hampir semua usaha terjadi penurunan omset, justru ada beberapa bisnis mendapat banyak keuntungan dari hasil penjualan produknya, contoh bisnis alat-alat kesehatan seperti masker, face shield, handsanitizer, APD dan beberapa alat kesehatan lain," ungkap Ampera.

Beberapa jenis usaha juga cocok dikembangkan saat pandemi seperti bisnis makanan dan minuman sehat, bahan kebutuhan pokok, obat-obatan dan produk suplemen makanan, buah-buahan, sayur mayur, perikanan dan peternakan.

Selanjutnya bahan jamu herbal seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, kayu manis, laos dan daun sereh serta bisnis berbasis hobby seperti tanaman hias, penulis lepas, desain grafis dan lain-lain.

"Pelaku usaha juga harus peka dengan momentum sehingga dapat menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen sesuai dengan kondisi saat ini," lanjut Ampera.

Dan yang paling penting, terang dia, semua rencana bisnis yang telah dibuat harus dikerjakan atau diusahakan agar meraih kesuksesan.

Berita Terbaru