Oknum Anggota TNI Terancam Hukuman Disiplin Terkait Rachel Vennya

Oleh ANTARA
15 Oktober 2021 - 22:21 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Oknum anggota TNI berinisial FS yang diduga terlibat kaburnya selebgram Rachel Vennya dari karantina di Wisma Atlet Jakarta terancam dijatuhi hukuman disiplin atau pidana.

"Untuk sanksi menunggu hasil penyelidikan dari PM (Polisi Militer) nanti akan ada, apakah hukuman disiplin atau hukuman pidana," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Artileri Pertahanan Udara (Arh) Herwin BS, Jumat 15 Oktober 2021.

Pemberian sanksi merupakan ranah dari penyidik Polisi Militer yang saat ini sedang mengusut kasus pelanggaran prosedur kekarantinaan kesehatan itu.

Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer, jenis pelanggaran hukum disiplin militer yakni segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah kedinasan, peraturan kedinasan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan Tata Tertib Militer.

Selain itu perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan pidana yang sedemikian ringan sifatnya. Sementara itu pasal 9 disebutkan jenis hukuman disiplin militer terdiri atas teguran, penahanan disiplin ringan 14 hari atau berat paling lama 21 hari.

Penjatuhan hukuman disiplin militer diikuti dengan sanksi administratif sesuai ketentuan perundang-undangan.

Sedangkan terkait imbalan, Herwin mengungkapkan, FS mengaku tidak menerima imbalan. "Dari awal ini sudah dipertanyakan yang bersangkutan (FS) sedikitnya tidak menerima imbalan," katanya.

Meski begitu, motif FS melakukan tindakan di luar prosedur itu sedang diselidiki penyidik di internal Kodam Jaya.

Saat ini pihaknya memeriksa seluruh tenaga pengamanan soal kaburnya selebgram itu mulai dari bandara, proses karantina hingga bisa dikarantina di Wisma Atlet.

Padahal, Rachel Vennya tidak termasuk golongan yang mendapatkan fasilitas gratis yang dibiayai pemerintah untuk menjalankan karantina setelah pulang dari luar negeri.

Sesuai Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 18 Tahun 2021, yang saat itu masih berlaku, menyebutkan warga negara Indonesia atau warga negara asing (WNA) yang baru tiba di Tanah Air wajib melaksanakan karantina selama 8x24 jam.

Saat ini Satgas COVID-19 memperbaharui ketentuan melalui Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 untuk pelaksanaan karantina dilakukan selama 5x24 jam yang aturan terbaru itu efektif berlaku pada 14 Oktober 2021.

Sedangkan Wisma Atlet untuk karantina pelaku perjalanan luar negeri bagi pekerja migran, pelajar/mahasiswa Indonesia dan pegawai pemerintah RI setelah melaksanakan perjalanan dinas dari luar negeri.

"Jadi yang dipanggil, ini kan satgas, ada Satgas Bandara, Satgas Pademangan, ini yang kami sampaikan kemarin, pemeriksaan ini dari hulu ke hilir," katanya.

ANTARA

TAGS:

#Rachel Vennya #Kodam Jaya

Berita Populer
Populer Hari Ini

Berita Terbaru

BMKG Prakirakan Kota Besar Indonesia Berawan Hingga Hujan pada Senin

29 April 2024 - 09:00 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memperkirakan mayoritas kota-kota besar di Indonesia berawan hingga hujan pada Senin ini.

BPDPKS Kembali Gelar Pelatihan SDM Perkebunan Kelapa Sawit

29 April 2024 - 08:40 WIB

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS kembali menggelar pelatihan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit atau SDM PKS untuk tahun 2024 bersama PT Daya Guna Lestari.

Banjir di Jalan DI Panjaitan Sampit Nyaris Selutut, Musalla Ikut Terdampak

29 April 2024 - 08:35 WIB

Banjir di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang-Sampit hampir selutut orang dewasa. Sebuah Musalla bahkan terdampak hingga masuk ke bagian dalam.

Pertamina Beri Kesempatan Pembalap Indonesia Masuk VR46 Riders Academy

29 April 2024 - 08:20 WIB

PT Pertamina Lubricants memberikan kesempatan kepada pembalap berbakat Indonesia untuk masuk dan menimba ilmu di VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi, pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP.

Konflik Kebahasaan di Lapangan Dikenalkan kepada Siswa

29 April 2024 - 08:00 WIB

Direktur Pusat Telaah Linguistik atau Telisik Universitas Pendidikan Indonesia, R Dian Di-anMuniroh menyatakan bahwa konflik-konflik kebahasaan memang terjadi di lapangan dan itu harus dikenalkan kepada siswa.

Sungai Mentawa Tersumbat Sebabkan Banjir di Sejumlah Titik, Kantor Disdukcapil Kotim Juga Terdampak

29 April 2024 - 07:53 WIB

Sungai Mentawa tepatnya di Jalan HM Arsyad, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,Sampit tersumbat hingga menyebabkan banjir di sejumlah titik. Bahkan, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kotim juga terdampak.

Pemerintah Daerah Perlu Prioritaskan Program Unggulan

29 April 2024 - 07:45 WIB

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo mengingatkan perlunya memperhatikan program prioritas unggulan.

LPTQ Kapuas Diharapkan Dapat Hadirkan Generasi Cinta Al Quran Berprestasi

29 April 2024 - 07:30 WIB

LPTQ Kabupaten Kapuas diharapkan dapat menghadirkan generasi cinta Al Quran yang berprestasi di tingkatan yang lebih tinggi.

Penggunaan Internet yang Masif Mungkinkan Gen Z Terjerat Hukum

29 April 2024 - 07:15 WIB

Penggunaan internet yang masif memungkinkan gen Z terjerat hukum. Hal ini disampaikan Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Muis dalam Sarasehan Konflik-Konflik Kebahasaan Berindikasi Hukum pada 2024 kali ini diselenggarakan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, tepatnya di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Wabup Kotim: Video Asusila Pelajar Coreng Dunia Pendidikan

29 April 2024 - 07:00 WIB

Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati meminta dinas terkait untuk mendampingi korbao

Berita Populer
Populer Hari Ini

Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia