BORNEONEWS, Sampit - Keterbatasan personel, anggaran, dan sarana di lingkungan pemerintahan, sehingga memaksa Pemkab Kotawaringin Timur berfikir keras untuk memenuhi segala harapan masyarakat. 

Salah satu langkah yang diambil untuk menghadapi realita tersebut yakni menerapkan konsep smart city atau kota cerdas yang saat ini masih terus berproses dan sudah selesai penyusunan programnya. 

"Kami yakin bahwa jawaban yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan konsep smart city," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim, Multazam. 

Pihaknya percaya layanan publik akan menjadi lebih efektif, efesien, dan lebih mudah saat melibatkan perangkat teknologi serta inovasi baru melalui penerapan konsep smart city. 

Karena master plan smart city merupakan sebuah program yang disusun secara partisipatif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. 

"Smart City terdiri dari 6 dimensi, yakni smart government, smart ekonomi, smart branding, smart living, smart society, dan environmant," katanya. 

Ke 6 dimensi tersebut merupakan tata kelola kota yang disusun secara cerdas untuk menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang dihadapi masyarakat. Karena tujuan utamanya adalah menciptakan situasi dan kondisi kota yang sejahtera dan nyaman.